Tahukah kalian bahwa Indonesia merupakan negara pertama di Asia yang terhubung dengan jaringan internet global?
Ini dimulai pada tahun 1990-an dan Universitas Indonesia adalah pelopor dari perkembangan internet di Indonesia. Pada saat itu, internet memiliki nama lain yakni Paguyuban Network (Evanalia, 2021).
Ini dilatarbelakangi oleh semangat kerja sama dan kekeluargaan dari para pengembangnya. Namun seiring berkembangnya zaman, masyarakat yang menggunakan internet semakin individualis dan memiliki nilai jual.
PT Rahajasa Media Internet (Radnet) adalah perusahaan jasa internet pertama di Indonesia. Awalnya, Radnet hanya menggarap dari sisi desain dan web, sedangkan konten berita berasal dari surat kabar Republika (Widodo, 2020:43).
Republika Online menjadi media pertama yang diterbitkan saat memasuki era konvergensi. Melalui internet, konten media tidak berhenti di hanya teks dan foto, tapi memungkinkan penggunaan multimedia.
Tentu saja Republika memanfaatkan fitur atau fungsi tersebut.
Tak lama kemudian, Kompas menyusul dengan versi internet atau onlinenya. Kompas Online hadir pada 14 September 1995. Kompas online digunakan untuk menjadi wadah baru yakni online platform dari Harian Kompas.
Oleh sebab itu, Republika dan Kompas adalah dua media online pertama yang membawa konten dari media cetak ke internet.
Melihat Republika dan Kompas yang semakin memperluas jaringannya, Tempo juga tidak mau ketinggalan. Tempo yang basis awalnya adalah majalah akhirnya membuat Tempo yang dapat diakses dengan internet.
Namun, menurut penuturan dari redaktur Tempo.co (sebelumnya tempointeraktif.com), Tempo.co bukanlah versi online dari majalah Tempo (Widodo, 2020:44).
Jadi konten-konten yang disajikan di majalah Tempo akan berbeda dengan konten-konten yang diunggah di Tempo.co. Hanya saja, Tempo memiliki fitur langganan yang memberikan benefit untuk penggunanya mengakses majalah maupun surat kabar Tempo versi cetak dari edisi pertama hingga terbaru.