Mohon tunggu...
Cokorda Agung Istri Wedawati
Cokorda Agung Istri Wedawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Atma Jaya Yogyakarta

Saya merupakan penulis amatir yang menggemari fiksi tetapi akun ini digunakan untuk keperluan perkuliahan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jurnalisme Multimedia di India dan Skandal Surat Kabar Tertua Mereka

20 September 2022   23:58 Diperbarui: 21 September 2022   09:49 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Koran atau surat kabar saat itu didedikasikan untuk keperluan politik bangsa Inggris yang menjajah mereka.

Setelah kemerdekaan, para produsen koran merasa ragu mengenai peran dari koran itu sendiri di masa demokrasi, karena pemerintah pusat mereka diisi oleh orang-orang lokal (India asli).

Mereka kebingungan untuk memproduksi berita seperti apa, karena sebelumnya mereka menayangkan berita mengenai perjuangan untuk merdeka. Sampai akhirnya, mereka menemui titik terang.

Koran pada saat itu difungsikan untuk mempublikasi mengenai masalah sosial dan ekonomi, walau isu politik mendominasi setelahnya.

Produksi surat kabar saat itu sangat masif, dan menyediakan ruang untuk berbagai isu lain seperti isu kekeringan, kelangkaan makanan, bahkan berbagai macam berita yang dikategorikan sesuai audiensnya.

Namun, pada tahun 1982 surat kabar bertemu pesaing ketat yaitu televisi berwarna. Pengguna merasakan pengalaman baru dengan dimanjakannya mata melalui tayangan berwarna di televisi.

Selain itu, pengguna jadi memiliki banyak pilihan berita dan hiburan.

Melihat persaingan yang semakin ketat, surat kabar harian dan media cetak lainnya merubah strategi mereka. Mereka mencoba menawarkan 24 jam channel siaran televisi.

Media elektronik tidak membawa ancaman terhadap sirkulasi dan pendapatan iklan surat kabar. Walaupun begitu, media cetak india berkembang semakin agresif.

Seperti penerbit menambahkan halaman tambahan, edisi dari berbagai daerah, bahkan publikasi menggunakan bahasa lainnya, media cetak berwarna dengan kertas yang glossy.

Beberapa penerbit sudah mulai melakukan konvergensi media teknologi, seperti memiliki channel televisi sendiri dan saluran radio pribadi. Bahkan beberapa juga memiliki portal berita internet yang bervariasi seperti berita terupdate, lelucon, bahkan konseling.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun