Mohon tunggu...
Cokorda Agung Istri Wedawati
Cokorda Agung Istri Wedawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Atma Jaya Yogyakarta

Saya merupakan penulis amatir yang menggemari fiksi tetapi akun ini digunakan untuk keperluan perkuliahan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Pengabdi Setan (1982) Vs Keramat (2009)

15 September 2022   14:22 Diperbarui: 15 September 2022   14:31 1269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo Cinephile! Kira-kira kalian sudah menonton film Pengabdi Setan 2 belum? Kalau sudah bagaimana pendapatmu jika dibandingkan dengan film yang pertama?

Untuk saya Pengabdi Setan 2 sudah cukup apik membawa ketegangan dengan konsep misteri yang membuat kita ingin tahu lebih jauh apa sebenarnya yang terjadi dengan keluarga si Rini.

Beberapa adegan juga sudah lumayan mengerikan dengan berbagai adegan kematian yang cukup berani. Siapa yang tutup mata saat adegan di lift?

Namun, disini saya tidak akan berbincang banyak mengenai film Pengabdi Setan 2 ataupun Pengabdi Setan 1. Saya malah akan membahas tentang film Pengabdi Setan yang ternyata sudah ada di tahun 1980-an.

Lama sekali bukan? Dengan jarak tahun yang begitu jauh tentu terdapat banyak perbedaan dalam filmnya. Entah dari pengambilan gambar ataupun dialognya. 

Selain itu, saya akan membahas salah satu film 'legend' bagi penikmat film horor Indonesia, yaitu Keramat. Mungkin beberapa dari kalian sudah pernah menonton dulu, karena film ini tayang pada tahun 2009. 

Saya akan membahas kedua film ini berdasarkan paradigma, genre, dan subgenre, serta menemukan perbedaannya. Sebelum itu, mari kita ingat kembali seperti apa kedua film tersebut.

Sinopsi Film

  1. Pengabdi Setan (1982)

Film ini memiliki alur yang hampir mirip dengan film Pengabdi Setan di tahun sekarang. Diawali dengan kematian Ibu membawa dampak besar kepada keluarganya, yaitu anak perempuannya (Rita), anak laki-lakinya (Tomi), dan suaminya (Munarto).

Tomi menjadi pemurung dan selalu sedih. Rita juga sering keluyuran malam-malam dengan kekasihnya, Herman. Sedangkan Munarto sibuk sekali dengan segala bisnisnya.

Tomi yang masih belum ikhlas mengikuti saran temannya untuk mengunjungi peramal. Peramal tersebut mengatakan jika keluarga Tomi berada dalam bahaya dan untuk menghadapinya ia diminta untuk belajar ilmu hitam. Tomi menurut.

Sejak itulah muncul kejadian-kejadian aneh di rumah mereka. Salah satunya adalah munculnya sesosok kuntilanak yang pertama kali menampakkan diri di depan Tomi. Kemudian disusul dengan Rita yang juga akhirnya mendapatkan teror yang sama.

Dikarenakan hilangnya sosok Ibu untuk mengurus rumah, Munarto menyewa asisten rumah tangga yaitu Darminah. Namun, Darminah malah memiliki gelagat yang misterius. Ia bahkan memiliki atribut penyembahan di kamarnya. 

Keluarga ini semakin diteror dengan kematian tukang kebun rumah dan kekasih Rita. Rita dan Tomi berusaha mencari tahu apa sebenarnya penyebab mereka diteror oleh berbagai beragam sosok setan.

  1. Keramat (2009)

sumber: KapanLagi.com 
sumber: KapanLagi.com 

Berbeda dengan film sebelumnya, Keramat mengusung konsep found footage yang mengisahkan kejadian mistis yang dialami kru film ketika berada di Yogyakarta,

Kru film berisi Miea yang merupakan sutradara, Sadha sebagai asisten sutradara, Dimas selaku manajer produksi, dan dua pemain utama yaitu Diaz serta Migi.

Kru film ini juga membawa dua orang dari tim produksi lainnya yakni Poppy dan Cungkring. Poppy dan Cungkring mempunyai tugas untuk mendokumentasikan produksi film Miea ini.

Film ini dimulai dari kru film Miea yang ingin membuat sebuah film dengan berlatar di Yogyakarta. Pada awalnya semua terlihat normal, layaknya tim film yang bepergian untuk shooting di tempat baru, semua nampak antusias. Semua memiliki tujuan dan mimpi masing-masing.

Kemudian, di perjalanan mereka malah menemukan berbagai macam gangguan. Dimulai dari Migi yang tiba-tiba sakit dan kemunculan pria tak dikenal yang menyuruh mereka untuk pulang.

Namun, mereka menghiraukannya. Sampai akhirnya mereka pergi ke penginapan yang dipandu oleh Brama, seorang warga lokal. Di penginapan ini mereka menemukan kembali gangguan-gangguan aneh. Seperti bunyi gamelan, penampakan perempuan berkebaya merah, sampai puncaknya Migi kerasukan dan menghilang.

Disinilah perjalanan mereka menuju alam lain untuk menjemput Migi dimulai.

Paradigma

Paradigma dalam film hampir mirip dengan paradigma penelitian pada umumnya. Namun, paradigma pada film menggunakan konsep yang lebih spesifik pada narasi film. Paradigma ini berfungsi untuk melihat pesan yang ingin disampaikan dalam sebuah film. merumuskan fokus analisis, dan untuk mengetahui aturan atau ketentuan yang harus ditaati saat menginterpretasikan sebuah film (Astuti, 2022:20).

  1. Pengabdi Setan 

Pada film ini menggunakan paradigma fungsionalisme, yaitu paradigma yang memandang elemen-elemen di masyarakat saling berkaitan seperti sebuah sistem. Elemen-elemen ini bisa berupa agama, budaya, pendidikan, sampai keluarga (Astuti, 2022:21). Paradigma ini mencari sebuah harmoni dan keseimbangan, sehingga konflik bukanlah salah satu dari integritas masyarakat.

Paradigma ini bisa dilihat dari keterkaitan agama dalam film dan kepercayaan (budaya) mengenai ilmu hitam sangatlah terlihat. Film ini memiliki banyak adegan berkaitan dengan agama seperti adegan sholat dan munculnya sosok kyai. Ini membuat kesan bahwa masyarakat dalam film tersebut dekat dengan agama.

Selain itu, kemunculan ilmu hitam terlihat dari Darminah yang mempunyai atribut sesajen di kamarnya juga Tomi yang sengaja belajar ilmu hitam untuk mempertahankan keamanan keluarganya. Kepercayaan ilmu hitam juga masih sangat dekat dengan masyarakat, di berbagai daerah masih begitu percaya bahwa ilmu hitam memang ada dan dapat berdampak kepada manusia.

Agama dan ilmu hitam adalah dua hal yang bertentangan, inilah yang ingin diangkat dalam film. Agama yang merupakan kepercayaan yang benar dimana mayoritas masyarakat percaya, digoyahkan akan adanya ilmu hitam. Seperti penjelasan sebelumnya bahwa paradigma ini mencari harmoni. Oleh sebab itu, hal yang mengganggunya harus disingkirkan, pada film ini yaitu ilmu hitam dimana Tomi dan Rita berusaha menghilangkan terror-terror yang mengganggunya.

Ending dari film ini juga memperlihatkan Tomi dan Rita yang kembali taqwa dimana hal itulah yang dikehendaki dalam integrasi masyarakat, 

  1. Keramat

Paradigma pada film ini adalah paradigma fenomenologi. Paradigma ini mengkaji mengenai eksplorasi pengalaman manusia untuk melihat persepsi, pemikiran dan kemauan serta keyakinan. Paradigma dapat menjelaskan fenomena perilaku yang dialami dalam kesadaran.

Film Keramat menggunakan paradigma ini terlihat dari pengusungan konsep yang berupa seperti vlog diary tentang produksi film milik Miea. Kejadian-kejadian yang dialami oleh pemeran film merupakan pengalaman dan memiliki makna-makna dibaliknya. 

Seperti pada adegan saat mereka ke pantai untuk mencari Migi, ternyata maksud mereka dibawa kesana karena pantai di Yogyakarta adalah pantai selatan yang erat dengan kemistisannya.

Selain itu, film ini juga mengungkap pemikiran dan keyakinan dari para pemain. Seperti pada adegan kematian beberapa pemain, yakni Diaz yang memiliki hawa nafsu lebih dan pemikiran kotor lainnya saat di dunia lain. Ia pun meninggal dengan cara dipancing melalui perempuan cantik yang ditemuinya. Berbagai teror dan kematian yang dialami pemeran mempunyai alasan dibaliknya dan berkaitan dengan watak mereka selama di dunia lain.

Fenomena yang dialami mereka semua tidak jauh karena beberapa dari mereka tidak menghormati norma dan budaya yang ada disana.

Genre dan Subgenre

Genre adalah sebuah kesepakatan dengan konten khusus, contohnya latar belakang dan elemen lainnya. Genre berfungsi sebagai template atau format agar saat produksi alur film sesuai dan tidak melenceng. 

Sedangkan subgenre adalah turunan dari genre tersebut. Dilansir dari cnnindonesia.com subgenre tidak akan jauh dari genre utamanya tetapi tetap memiliki ciri khasnya, contohnya seperti film komedi memiliki subgenre drama dikarenakan memiliki plotnya jelas dan diakhiri dengan pesan moral.

Mari kita ulik genre dan subgenre dari kedua film 

  1. Pengabdi Setan

Pengabdi setan memiliki genre horror dengan subgenre drama. Genre horror sebagai format utamanya terlihat dari latar belakang dari film ini sendiri, seperti kematian dan kejadian-kejadian tidak biasa yang dialami pemain. Pemain mengalami kegelisahan, merasa tidak aman, dan ketakutan. Selain itu munculnya makhluk-makhluk yang tidak biasa atau hantu menjadi unsur utama mengapa Pengabdi Setan memiliki genre horror,

Subgenre drama dilihat dari bagaimana keluarga Tomi mengalami masalah yaitu teror-teror setan dan berusaha untuk mengatasinya. Selain itu adanya perasaan relevan dengan penonton seperti saat adegan kematian Ibu dan kekasih Rita juga menjadi faktor mengapa film ini memiliki subgenre drama. Hal pentingnya adalah terdapat pesan moral yang dapat diambil. Pesan moral pada film ini adalah untuk tidak meninggalkan agama.

  1. Keramat

Genre pada film ini sama dengan film sebelumnya, yaitu horror. Film ini memiliki genre horror adalah munculnya kejadian-kejadian yang tidak biasa dialami oleh pemain. Seperti Migi yang kerasukan dan mereka yang berpindah alam. Selain munculnya satu atau dua penampakan makhluk tak kasat mata menjadi unsur tambahannya. Seperti saat Cungkring yang melihat perempuan berkebaya merah di malam hari.

Subgenre pada film ini adalah thriller. Berbeda dengan genre horror, thriller lebih mengutamakan ketegangan yang dialami oleh pemain. Ini dilihat bagaimana mereka mencari Migi di dunia lain, ketegangan menyelimuti mereka karena takut akan terjebak disana selamanya. 

Sekian pembahasan mengenai paradigma, genre, dan subgenre dari film Pengabdi Setan dan Keramat.

Daftar Pustaka

Astuti, R. A. (2022). Buku Ajar Filmologi Kajian. Yogyakarta: UNY Press

Indonesia, C. (2022, Juni 29). 33 Macam Genre dan Subgenre di Anime, Kenali Sebelum Menonton. Retrieved from cnnindonesia.com: https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20220629141814-225-815024/33-macam-genre-dan-subgenre-d

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun