Seucap resah
tersadar lelah
menasbihkan titik-titik embun basah
di temaram mata pagi
menyemat seutuh rahsa filantropi
Â
Klandestin ; bunga Matahari tersenyum, akarnya menangis.
Â
Seperti seharusnya
di balik segala peristiwa kelukaan
sebab kerinduan yang dipaksa mati
adalah kenisbian akal manusia
bukan kejujuran hati
bukan pula keinginan diri
hanya membencilkan kebahagiaan
sebagai wujud ketegaran
hanya mematuhi keadaan
searah sotya netra pemikiran
Â
Seucap pagi di buku jiwa
memuisikan bait-bait dilema
dari jejak-jejak waktu berbalik
dan suara rindu berteriak jauh ke dalam
di balik gelap memiliki terang
mimpi filantropi menembus nyata
nelangsa terkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H