Kami, sang Puisi
terlahir atas rangkaian aksara-aksara imajinasi
atas segala kekurangan yang berterimakasih
dengan kelebihan satu sama lain
pun saling melengkapi
Kami, sang Puisi
tertanam megah di lembaran tanah dewani
tanah yang di-surgakan kaum literasi
kaum pengembala ruh bait-bait berdiksi
kaum pelukis rahsa narasi, juga fiksi
dan adalah kami, sang Puisi
dari sederhana nyanyian tinta-tinta sastra dalam diri
dari sepaham kerling-kerling mata yang bijak dikaji
maka ; menunduklah, tenang
tersenyumlah, menang.
Jakarta 08102016
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI