Sebentuk kebekuan rahsa--
temuku pada fajar kini
dengan menyesap kesemuan rona venus
meretak cermin-cermin rindu--
yang terlelap di ruang kalbu
dan bersama titik-titik embun
beralibi, menangkap nalarku--
saat berlari menuju sepi
sebelum pagi
Â
Ini seperti asumsi pada ilusi
lelaku cinta yang sungguh bersahaja
hanya seumur mekar dedaun kembang putri
hingga aku menikmati udara tanpa cahaya
pada cermin-cermin asa
alam sadarku tertangkap imajinasiÂ
dalam keanggunan kekata cinta
menunjuk ikatan rindu yang rahasia
dan tetaplah citra embun kembali dari mataku--
dari mata kekasihku
sebelum pagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H