wujudmu telah ada
membangun harapan-harapan manusia
membuka mata jiwa
menjalani takdir selanjutnya
Â
Pagi, aku berdiri di tanahmu kini
di hadapan serumpun bunga melati
dengan sajak tak berpena
pada kepak sayap kupu-kupu, kucurah rasa hati
agar rinduku dibawa terbang
hingga berada di jendela kamar kekasih
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!