yang selayaknya sembunyi
dan aku enggan beranjak pergi
Â
Senja
aliran rahsaku terus menanti
pada se-nama di pelabuhan hati
yang direngkuh gelombang lautan tak bertepi
terombang-ambing di atas biduk jati
namun-ku tetap merindui ia
kembali merajut mimpi-mimpi bersama
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!