napas penaku masih berdiri
di sini
di ladang kesenyapan jiwa
erat menggenggan setangkai bunga
Â
Dengan suara kalam sastra
arwah tintaku menulis puisi
di bawah langit yang murung
berpayung pucat lembayung
disapa hujan-hujan kecil
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!