Â
"Di mana, aku?"
Rasa(ku) tersesat, berjalan di lorong gelap dengan memeluk hujan air mata, dan jawab resahku menemukan seseorang yang memegang tangan (kekasih), mengajak ia menuju masa esok tanpa aku yang telah berlalu.
Â
Inikah yang disebut,"Cinta?"
Â
Matahari yang jatuh
terkubur di pusar labirin keruh
pun dari jauh
kebahagiaan (kekasih) menyapa,"Di mana, kamu? Aku masih saja menginginkan lembut napasmu, memikirkan keruntuhan hari-harimu, dan mengeja kepedihan aksara hidupmu dalam kesepianku."
Â