Sumber: Majalah Smart Design
Kemajuan desain furnitur recycle mendorong aspek industri-industri kecil yang sebelumnya dikesampingkan oleh masyarakat industri modern.Â
Tidak hanya industri kecil yang sudah mulai berjalan, teknologi yang maju oleh individu-individu terkait juga mendukung perkembangannya dalam persaingan bisnis furnitur recycle.Â
Keberanian partisipasi industri kecil serta individu-individu dalam bidang desain dan teknologi dalam desain furnitur recycle menjadikan sebuah wacana baru bagi masyarakat untuk ikut berpartisiasi mengaplikasikan furnitur recycle dalam desain interior.Â
Selain itu, juga dengan adanya partisipasi terhadap furnitur recycle juga mendorong masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan sekitar.
Postmodernisme dalam Desain Furnitur RecycleÂ
Merujuk Medhy Aginta Hidayat, kepedulian terhadap lingkungan dengan mengaplikasikan furnitur recycle dalam desain interior adalah bentuk gerakan lingkungan hidup yang merupakan salah satu suara dari minoritas modernisme.Â
Kepedulian terhadap lingkungan merupakan pertentangan akan eksploitasi alam secara besar-besaran yang menjadi salah satu dampak negatif dari modernisme.Â
Modernisme mengalami krisis dalam perjalanannya sehingga banyak terjadi kejenuhan dan kekecewaan bagi pendukungnya.Â
Pauline Rosenau menganggap bahwa modernisme adalah suatu kegagalan. Hal inilah yang menjadikan modernisme berkaitan erat dengan postmodernisme.
Postmodernisme memiliki watak yang bertolak belakang dengan modernisme. Posmodernisme adalah sebuah sikap yang lahir dari pemikiran terhadap kenyataan (Sumakul, 2012:12).Â