Aku pun berjanji dalam hati, sampai saat ini aku memang masih bukan siapa-siapa dan tak memiliki apa-apa. Tapi kelak jangan kalian coba tuk menghubungiku jika kalian perlu bantuanku! Itulah janjiku pada keluargaku saat itu.Â
Seorang anak yang tak memiliki ibu, dan kini merasa tak memiliki keluarga!Â
Ku putuskan bahwa aku harus menjadi orang sukses entah bagaimanapun caranya, agar mereka yang saat ini tak menganggapku, akan menyebutku sebagai keluarganya !
Tekadku yang bulat dan keinginanku yang besar untuk belajar pun membuahkan hasil. Kursus bahasa Perancis sudah dimulai. Kursus yang ku ambil adalah 3x pertemuan dalam seminggu di Alliance Franais Denpasar. Biaya kursus dan keperluan sehari-hariku ditanggung oleh keluarga ini, Gusti. Itulah nama panggilan mereka di dunia pariwisata. Aku kursus dengan sepupu dari keluarga ini. Yang mana aku ditanggung oleh si Bapak (Gusti) dan sepupu ini ditanggung oleh anaknya Leo. Kami sering dites bersama untuk mengetahui sejauh mana pelajaran telah kami tangkap. Istri si bapak (Gusti) adalah seorang guru SMP, yang hampir seharian tidak ada di rumah karena mengajar. Gusti dan Leo anaknya juga jarang di rumah karena mereka bekerja sebagai guide Perancis. Terkadang aku hanya di rumah sendirian atau bersama anak perempuan si bapak (Ayu) yang masih kuliah di UNUD, kampus idamanku. Setiap pulang kursus sekitar jam 21.00, si bapak masih dengan semangat menunggu kami di teras rumah sambil membaca buku. Kami pun diberikan waktu untuk makan malam. Setelah itu, aku akan langsung mengambil buku catatanku dan duduk di depannya untuk merekap pelajaran yang ku dapat di tempat kursus. Aku pun didikte olehnya. Setidaknya aku bisa langsung mempraktekkan apa yang ku pelajari. Begitulah setiap harinya. Namun tak pernah ku rasakan sama sekali adanya paksaan baik untuk melakukan tugas-tugas rumah tangga ataupun belajar. Semua ku lakukan dengan senang hati dan penuh semangat tuk bisa seperti mereka kelak. Setiap ada waktu ku sempatkan mengambil buku dan mempelajarinya. Karena kebetulan aku tak terlalu suka menonton TV, jadi aku selalu bersama buku-buku catatanku.
Aku yang senang menyanyi, ku minta kepada si bapak untuk mengajariku lagu bahasa Perancis yang gampang dan mudah diingat. Diajarilah aku lagu yang berjudul Alouette (dibaca Aluwet). Liriknya yang simple membuatku mengingatnya dengan cepat walau hanya 1 bait saja.Â
Alouette, gentille alouette
Alouette, je te plumeraiÂ
Je te plumerai la tteÂ
Je te plumerai la tteÂ
Et la tte, et la tteÂ
Alouette, AlouetteÂ