Oleh : Mathiyas Thaib
MODEL BISNIS (Business Model) adalah rancangan cara kerja atau proses kegiatan atau akvitas berbisnis secara menyeluruh yang digambarkan secara visual dan sederhana agar mudah dimengerti atau dirumuskan secara matematis agar terformulasikan sebagai sebuah standar yang memudahkan untuk perhitungan. Dimulai dari pengadaan bahan baku, pembuatan produk, penyimpanan, distribusi, pemasaran dan penjualan, pengelolaan uang, pengelolaan sumberdaya manusia sampai kepada pelanggan.
Business Model Innovation adalah perencanaan dan perancangan CARA BARU BERBISNIS melalui PERUBAHAN, PERBAIKAN dan PENYEMPURNAAN proses bisnis yang sudah ada, baik di INTERNAL maupun BERKOLABORASI dengan EKSTERNAL sehingga TERCIPTA PROSES KERJA BARU yang TIDAK PERNAH DILAKUKAN SEBELUMNYA untuk MENINGKATKAN NILAI TAMBAH PEMANGKU KEPENTINGAN.
Business Model Innovation dapat dilakukan dengan cara:
·Menciptakan proses kerja baru yang memiliki keterkaitan dan saling ketergantungan antara aktivitas yang diselenggarakan atau dilaksanakan para pemangku kepentingan bisnis misalnya antara lain: Pemasok, Pelangan, Pemerintah dan pihak-pihak lainnya.
·Keterkaitan dan saling ketergantungan ini tentunya harus dapat memenuhi kebutuhan dan dapat meningkatkan nilai tambah atau menciptakan nilai tambah baru yang diinginkan masing-masing pemangku kepentingan.
·Bisnis model dapat terjadi dalam beberapa bentuk al: dengan menambahkan aktivitas baru atau menggabungkan beberapa aktivitas yang telah ada secara sempurna atau dengan mengubah atau mengganti beberapa aktivitas yang telah ada.
Apa yang perlu diketahui EKSEKUTIF tentang Business Model Innovation:
1. Business Model Innovation merupakan penggabungan atau penambahan aktivitas yang TELAH sempurna dengan cara yang unik dan sempurna juga (Novelty Ways)
2. 4 Faktor pencipta dan pengendali nilai tambah dalam Business model Innovation:
oAktivitas yang sempurna
oPenggabungan yang unik
oSaling melengkapi dan memberikan nilai tambah
oMeningkatkan efisiensi, efektifitas & produktifitas
3. Business Model Innovation akhirnya tidak dapat ditiru dan disaingi untuk jangka waktu yang lama kecuali dengan Business Model Innovation yang lain.
Untuk itu ada 6 pertanyaan dasar sebelum melaksanakan model bisnis inovasi:
1.Apa kebutuhan pengguna yang akan dipenuhi oleh model bisnis baru?
2.Apa aktivitas-aktivitas yang dapat memenuhi model bisnis baru?
3.Bagaimana menggabungkan aktivitas-aktivitas tersebut secara sempurna sehingga tercipta model bisnis baru?
4.Siapa pelaksana aktivitas-aktivitas tersebut dan bagaimana cara mengatur ataupun mengkoordinasikannya secara baik?
5.Bagaimana menciptakan nilai yang diinginkan pemangku kepentingan?
6.Apa pendapatan/perolehan nilai yang akan diperoleh, setelah diciptakan dan dilaksanakannya model bisnis baru?
4 Jenis bentuk penciptaan nilai baru model bisnis inovasi, yaitu:
1. Novelty
Menciptakan keunikan baru dengan penggabungan aktivitas & proses bisnis yang telah sempurna seperti produk-produk Apple al : iTunes, iPhone, iPad
2. Lock in
Membuat mesin printer berharga murah tetapi harus membeli catridge & toner dari manufactur
3. Complementary
Sistem pembayaran online (Pay Pal) pada transaksi bisnis di E-bay
4. Efisiensi
Menciptakan inovasi baru dalam sistem distribusi yang dapat berhemat. Contohnya, Wal-Mart dengan sistem penyimpanannya yang disebut VMI (Vendor Management Inventory) dll
*Disarikan dari Majalah “MIT Sloan Management Review”,Edisi Spring 2012, Vol 53, No 3, sesuai penafsiran penulis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H