Mohon tunggu...
Mujibta Yakub
Mujibta Yakub Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Hobi Menulis, Berbagi Faedah (Manfaat), Belajar, Religi (Islam).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kisah Menara Watts: Sebuah Monumen Kesaksian atas Visi Artistik dan Budaya

17 Agustus 2024   09:47 Diperbarui: 17 Agustus 2024   09:48 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menara Watts menghadapi tantangan besar pertama mereka pada tahun 1959 ketika mereka terancam akan dihancurkan. Namun, mereka diselamatkan setelah lulus tes stres, sebagai bukti keterampilan Rodia dan integritas struktural ciptaannya. Insiden ini menandai awal dari babak baru bagi menara-menara itu, karena mereka mendapatkan status dilindungi dan mulai diakui karena signifikansi artistik dan budaya mereka.

Pada tahun 1990, Menara Watts ditetapkan sebagai Landmark Bersejarah Nasional [1], memantapkan tempat mereka dalam sejarah budaya Amerika. Pembentukan Pusat Seni Menara Watts di dekatnya pada tahun 1970 lebih lanjut memperkuat pentingnya mereka, menyediakan pusat untuk pendidikan seni dan upaya pelestarian [2].

Kelangsungan hidup menara-menara itu selama Kerusuhan Watts 1965 menandai momen penting lain dalam sejarah mereka. Setelah kerusuhan, menara-menara itu muncul sebagai simbol kuat ketahanan dan kreativitas bagi komunitas setempat [1]. Desain unik mereka, menyerupai kapal yang mengarah ke Italia, mengambil makna baru, mencerminkan tidak hanya latar belakang imigran Rodia dan nostalgia untuk tanah airnya [2], tetapi juga kemampuan komunitas untuk menghadapi badai dan muncul lebih kuat.

Pengaruh Menara Watts melampaui kehadiran fisik mereka di Los Angeles. Mereka telah menginspirasi seniman tak terhitung jumlahnya di berbagai media. Legenda jazz Charles Mingus, yang tumbuh di dekat menara-menara itu, membandingkan bentuk impulsive namun terstruktur dengan baik dengan musiknya sendiri [3]. Perbandingan ini menyoroti kemampuan menara-menara itu untuk menjembatani kesenjangan antara bentuk seni yang berbeda, berfungsi sebagai sumber inspirasi bagi musisi, seniman visual, dan penulis.

Sebagai mahakarya seni luar, Menara Watts menantang gagasan tradisional tentang penciptaan artistik. Mereka menunjukkan bagaimana visi satu orang dapat mengubah bahan-bahan yang dibuang menjadi karya budaya yang monumental [4]. Aspek menara-menara ini telah menggema dengan banyak orang, mengilhami reevaluasi tentang apa yang merupakan seni dan siapa yang dapat dianggap sebagai seniman.

Dampak budaya Menara Watts mungkin paling jelas dalam penampilan mereka yang tak terhitung jumlahnya dalam media populer. Mereka telah menghiasi sampul album musisi ikonik, dari "Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band" (1967) The Beatles hingga "Harold in the Land of Jazz" (1958) Harold Land dan "Brown Rice" (1975) Don Cherry [1]. Kehadiran mereka pada sampul album ini tidak hanya menunjukkan daya tarik visual mereka tetapi juga menyelaraskan mereka dengan karya musik yang berani, lebih lanjut memantapkan tempat mereka dalam sejarah budaya.

Menara-menara itu juga telah menginspirasi lagu-lagu tak terhitung jumlahnya, dengan seniman seperti Red Hot Chili Peppers dan Michelle Shocked mengacu pada mereka dalam lirik mereka [1]. Penghormatan musik ini membantu menyebarkan kesadaran tentang menara-menara itu di luar Los Angeles, memperkenalkan mereka kepada audiens di seluruh dunia.

Dalam ranah media visual, Menara Watts telah muncul dalam film-film tak terhitung jumlahnya, termasuk "Ricochet," "Colors," "Menace II Society," dan lebih baru-baru ini, "La La Land" yang memenangkan Oscar [2]. Kehadiran mereka dalam film-film ini melayani berbagai tujuan, dari menyediakan latar belakang

Televisi juga telah merangkul Menara Watts, dengan penampilan yang menonjol dalam episode "Reading Rainbow" tahun 1995 berjudul "Menara Indah Watts" [3]. Program pendidikan ini memperkenalkan menara tersebut kepada penonton yang lebih muda, membantu memastikan bahwa cerita mereka terus diceritakan kepada generasi baru.

Pengaruh Menara Watts bahkan meluas ke ranah digital, dengan representasi atau struktur yang terinspirasi oleh mereka muncul dalam permainan video seperti "Grand Theft Auto: San Andreas," "LA Rush," dan "Midnight Club: Los Angeles" [2][1]. Kehadiran mereka di dunia virtual ini menunjukkan status ikonik mereka dan kemampuan mereka untuk mewakili Los Angeles dengan cara yang unik dan langsung dikenali.

Sastra juga tidak luput dari pengaruh menara ini. Buku-buku seperti "Bermimpi Sesuatu yang Besar: Kisah Menara Watts" membawa cerita Simon Rodia dan karyanya kepada anak-anak, menginspirasi pikiran muda dengan kisah-kisah ketekunan, kreativitas, dan kekuatan bermimpi besar [4].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun