Mohon tunggu...
Al Muhasabah
Al Muhasabah Mohon Tunggu... Freelancer - Penyair

Seorang penyair, gemar melangitkan kisahnya dalam buliran sajak dan doa-doa serta menuliskan berbagai hal hikmah kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sadarkah Kamu, Kalau Gender Dapat Memengaruhi Bahasa?

5 Juli 2023   09:16 Diperbarui: 5 Juli 2023   09:40 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Fonologi

Dalam tataran fonologi Bahasa Indonesia terdapat perbedaan fonem untuk menyatakan kejantanan dan feminin yaitu /a/ dan /i/. Fonem /a/ digunakan untuk pria sedangkan /i/ digunakan untuk menunjukkan status feminin wanita. Misalnya kata putra dan putri. Putr/a/ digunakan untuk menunjukkan sisi kejantanan sehingga dimaksudkan untuk laki-laki sedangkan putr/i/ digunakan untuk menunjukkan sisi feminin sehingga ditujukan untuk wanita.

2. Morfologi

Dalam tataran morfologis terdapat dua kelompok yang menunjukkan makna kejantanan dan feminin, yaitu monomorfemis dan polimorfemis.

a. Monomorfemis

Pada kelompok ini, komponen semantik dan maskulin atau femininnya sudah bermakna karena bersifat inheren dan leksikal. Contoh kata gagah dan tampan sudah pasti ditujukan kepada peria karena mengandung makna maskulin sedangkan kata cantik dan anggun ditujukan kepada wanita karena mengandung makna feminin.

b. Polimorfemis

Pada kelompok ini, komponen semantik dan maskulin atau femininnya harus ditambah dengan suatu imbuhan agar terlihat maknanya apakah maskulin atau feminin. Contohnya kata 'perkosa' dapat dipahami apakah ini mengandung makna maskulin atau feminin seyogyanya ditambah imbuhan 'me' sehingga menghasilkan kata 'memperkosa', 'seorang laki-laki telah memperkosa anak tetangganya yang sedang bermain di halaman rumah'.

 

Bahasa Arab

Dalam Bahasa Arab hanya ada perbedaan gender dalam tataran morfologi dan leksikal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun