Seyyed Hossein nasr
Â
Hossein nasr menggagaskan konsep sains sakral. Ia mengatakan bahwa iman tidak terpisah dari ilmu dan ilmu tidak terpisah dari iman. Fungsi ilmu adalah sebagai jalan menuju yang sakral. Menurutnya desakralisasi ilmu pengetahuan di barat bermula Ketika masa renaissance, yaitu Ketika rasio mulai dipisahkan dari iman, kemudian terjadilah proses sekularisasi, bukan saja dalam studi imu tetapi juga dalam studi agama
Â
Menurut Hossein nasr, sains sakral yang digagaskannya bukan hanya milik ajaran islam, tetapi juga dimiliki oleh agama hindu , budha, confusius, taoisme, majusi, yahudi, Kristen, dan filsafat Yunani klasik. Namun pandangannya itu dapat digolongkan ke dalam kegiatan islamisasi ilmu pengetahuan.
Â
- Melalui pengembangan epistimologi islam
Â
Para ilmuan muslim pada umumnya sepakat mengenai perlunya dibentuk sains yang islami. Konsep sains islam menurut IFIAS terdiri dari 10 konsep : keesaan allah, kekhalifahan, ibadah, pengetahuan, diperbolehkan, dilarang, keadilan, kezaliman, kemaslahatan umum, kecerobohan.
Â
Konsep epistimologi islam menurut Ziauddin sardar
Â