Mohon tunggu...
almughni mika
almughni mika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

perubahan, pilihan dan prinsip.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Islam upaya Membangun kembali Sains dan Peradaban Islam

6 Januari 2023   10:40 Diperbarui: 6 Januari 2023   11:47 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seyyed Hossein nasr

 

Hossein nasr menggagaskan konsep sains sakral. Ia mengatakan bahwa iman tidak terpisah dari ilmu dan ilmu tidak terpisah dari iman. Fungsi ilmu adalah sebagai jalan menuju yang sakral. Menurutnya desakralisasi ilmu pengetahuan di barat bermula Ketika masa renaissance, yaitu Ketika rasio mulai dipisahkan dari iman, kemudian terjadilah proses sekularisasi, bukan saja dalam studi imu tetapi juga dalam studi agama

 

Menurut Hossein nasr, sains sakral yang digagaskannya bukan hanya milik ajaran islam, tetapi juga dimiliki oleh agama hindu , budha, confusius, taoisme, majusi, yahudi, Kristen, dan filsafat Yunani klasik. Namun pandangannya itu dapat digolongkan ke dalam kegiatan islamisasi ilmu pengetahuan.

 

  • Melalui pengembangan epistimologi islam

 

Para ilmuan muslim pada umumnya sepakat mengenai perlunya dibentuk sains yang islami. Konsep sains islam menurut IFIAS terdiri dari 10 konsep : keesaan allah, kekhalifahan, ibadah, pengetahuan, diperbolehkan, dilarang, keadilan, kezaliman, kemaslahatan umum, kecerobohan.

 

Konsep epistimologi islam menurut Ziauddin sardar

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun