Seseorang dapat melapor ke polisi atau menangkap seseorang  hanya karena tidak setuju dalam percakapan dunia maya. Orang dapat dengan cepat mengakhiri hubungan hanya karena mereka tidak menyukai komentar atau status seseorang di situs sosial. Persahabatan bisa berakhir hanya dengan mengkritik hal-hal yang semestinya boleh dan perlu dikritik. Kita hidup di dunia di mana jiwa yang tertutup merajalela. Keterbukaan pikiran, sikap dewasa, dan kebijaksanaan sangat sedikit dan langka.
Aku sendiri adalah bukti hidup berapa lama seseorang bisa menoleransi keberadaanku. Seberapa jauh seseorang mencoba untuk membantuku. Selama aku masih hidup, mungkin aku bukti nyata sejauh mana kemanusiaan itu. Aku melihat inti kemanusiaan dan apa yang tidak akan pernah terselesaikan sampai kapanpun manusia ada. Berapa lama aku harus melihat hal-hal yang kontradiktif di sekitarku setiap hari? Dalam kehidupan sehari-hari seseorang. Membenci, menghindari, mengabaikan satu sama lain dan memperlakukan orang lain sebagai bagian yang tidak penting dari hidup kita adalah fakta sehari-hari yang aku dapati dan lihat. Aku melihat runtuhnya nilai-nilai kemanusiaan pada setiap orang, pada diriku sendiri, berjalan dalam gamang, untuk apa kita masih berdebat tentang kemanusiaan jika dalam dunia kesehariaan kita saja. Kita tak sanggup melakukannya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H