Mohon tunggu...
Taufik Al Mubarak
Taufik Al Mubarak Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Tukang Nongkrong

Taufik Al Mubarak, blogger yang tak kunjung pensiun. Mengelola blog https://pingkom.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Wisata Religi di Komplek Makam Sunan Ample Surabaya

25 Maret 2023   02:03 Diperbarui: 25 Maret 2023   16:54 1883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gentong di Komplek Masjid Sunan Ampel

Pada Kamis (23/3) pukul 15.50, saya berangkat dari Stasiun Pasar Senen Jakarta menuju ke Surabaya dengan kereta api Gumarang. Saya memesan tiket kelas Eksekutif dengan tarif yang sedikit mahal. Perjalanan menuju Stasiun Pasar Turi Surabaya memakan waktu lebih kurang 10 jam, namun saya bisa menikmati pemandangan yang indah selama perjalanan tersebut, terutama saat sore hari.

Tiba di Stasiun Pasar Turi pada Jumat (24/3) pukul 02.45 dini hari, saya memutuskan untuk bersantai sejenak di sekitar stasiun. Saat itu, saya merasa lapar dan memilih untuk mencari makanan untuk Sahur. Akhirnya saya menemukan sebuah toko roti yang buka 24 jam di sekitar stasiun dan memesan dua roti untuk dimakan: roti isi tuna dan daging.

Setelah makan Sahur, saya mencari ojek untuk memesan hotel di Surabaya. Saya kebetulan ketemu tukang Ojek di luar stasiun. Setelah melalui beberapa kali tawar-menawar dengan pengendara ojek, akhirnya saya diantar ke hotel yang berada di dekat Pasar Besar Surabaya.

Setelah menyelesaikan semua urusan tersebut, saya akhirnya dapat beristirahat dengan nyaman di Hotel Pasar Besar Surabaya dan siap menjelajahi kota Surabaya pada hari berikutnya. Malam itu saya tidur pulas sekali, dan terbangun pukul 15.45, dan Jumat pertama di bulan Ramadan pun terlewati. 

Usai berbuka puasa, saya memesan ojek online. Tujuan saya adalah Museum Tugu Pahlawan. Namun, setiba di sana, museum tutup dan saat itu pun sedang gerimis. Untung ada seorang penjaga yang membolehkan saya untuk masuk ke dalam komplek museum. Ia meminta saya agar kembali esok hari jika ingin masuk ke museum bawah tanah.

Sang penjaga, Firdaus, warga asli Surabaya kemudian menawarkan saya untuk menikmati suasana malam di kota pahlawan. Katanya ia sudah selesai bertugas dan bersiap-siap untuk pulang. Saya pun mengiyakan. Dan, jadilah saya dibawa keliling ke Komplek Masjid Sunan Ampel.

Komplek Masjid Sunan Ampel Surabaya merupakan salah satu tempat wisata religi yang terkenal di Surabaya, Jawa Timur. Masjid yang terletak di Jalan Ampel, Kecamatan Semampir ini menjadi destinasi wisata spiritual yang banyak dikunjungi oleh orang-orang yang ingin merasakan keindahan sejarah Islam di Surabaya.

Sejarah Masjid Sunan Ampel Surabaya

Masjid Sunan Ampel merupakan masjid tertua di Surabaya yang dibangun pada abad ke-15. Masjid ini merupakan tempat peristirahatan Sunan Ampel, salah satu dari sembilan Wali Sanga yang membawa agama Islam ke Jawa Timur. Sunan Ampel adalah seorang ulama dan sufi yang dikenal sebagai pemimpin dan pendakwah yang berhasil memperkuat agama Islam di Surabaya.

Masjid Sunan Ampel awalnya dibangun oleh Sunan Ampel pada tahun 1421 Masehi di tepi sungai Kalimas. Namun, masjid ini mengalami kerusakan akibat serangan Belanda pada tahun 1625 dan 1743. Pada tahun 1971, masjid ini direnovasi dan diperluas dengan menambahkan beberapa bangunan baru.

Bangunan Masjid Sunan Ampel Surabaya

Masjid Sunan Ampel Surabaya memiliki arsitektur yang khas dengan campuran gaya Jawa dan Arab. Bagian depan masjid terdapat gapura yang dihiasi dengan ornamen Jawa khas seperti wayang, tanduk kerbau, dan pucuk rebung. Di bagian dalam masjid, terdapat mihrab dan mimbar yang terbuat dari kayu jati yang indah dan khas.

Selain itu, komplek Masjid Sunan Ampel Surabaya juga dilengkapi dengan beberapa bangunan seperti makam Sunan Ampel, gedung pesantren, dan museum. Makam Sunan Ampel terletak di sisi utara masjid dan merupakan tempat ziarah bagi umat Islam yang datang ke sini. Sedangkan gedung pesantren terletak di sebelah selatan masjid dan digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Museum di komplek Masjid Sunan Ampel Surabaya menampilkan berbagai koleksi yang berkaitan dengan sejarah dan budaya Islam di Surabaya.

Kegiatan di Komplek Masjid Sunan Ampel Surabaya

Selain sebagai tempat ibadah, komplek Masjid Sunan Ampel Surabaya juga menjadi tempat wisata religi yang banyak dikunjungi oleh wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Di sini, pengunjung dapat melihat langsung keindahan arsitektur dan seni Islam yang khas.

Saya tiba di komplek Masjid Sunan Ampel menjelang Salat Isya. Saya melihat beberapa peziarah, pria dan wanita berdoa di dekat makam Sunan Ampel. Ada yang sekadar berdoa dan ada juga yang membaca Al Quran terutama Surat Yaasin. Di luar komplek makam, saya melihat 9 gentong yang diletakkan di dua lokasi berbeda. Dari gentong itu, peziarah bisa mengambil air untuk minum, mencuci muka atau untuk air wuduk.

Firdaus mengatakan bahwa air di dalam gentong itu memiliki banyak khasiat. "Apa khasiatnya," saya bertanya spontan. "Jika yakin, air itu bisa menyembuhkan penyakit," katanya. Saya hanya mengiyakan saja.

"Apakah setiap hari air di gentong itu diisi?" Firdaus mengatakan bahwa air di dalam itu terisi sendiri. Airnya berasal dari kolam yang dulunya ada di dekat makam. Lalu, saya mencoba menyentuh gentong berwarna hitam itu untuk membuka tutupnya, dan ternyata tidak bisa terbuka.

Setelah puas berkeliling di komplek makam, Firdaus mengajak saya untuk berkeliling di pusat jajanan yang tak jauh dari komplek makam. Ada banyak sekali jenis kuliner di kawasan ini, terutama dari timur tengah. "Kampung ini dikenal dengan kampung Arab," kata Firdaus menerangkan. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun