Mohon tunggu...
Taufik Al Mubarak
Taufik Al Mubarak Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Tukang Nongkrong

Taufik Al Mubarak, blogger yang tak kunjung pensiun. Mengelola blog https://pingkom.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Seymour Hersh dan Jurnalisme Bukti

13 Juni 2015   22:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:04 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan Seymour Hersh, The Killing of Osama bin Laden, di London Review of Books baru-baru ini membuat guncang dan marah para pejabat di Gedung Putih. Wartawan investigasi yang memenangkan Hadiah Pulitzer untuk laporannya, My Lai, itu menuding Barack Obama berbohong terkait pembunuhan Osama bin Laden, pendiri Al Qaeda. Sekali pun pejabat Gedung Putih membantah, publik internasional jelas menunggu akhir dari perkembangan kematian Osama yang masih diliputi misteri hingga kini.

 

Sudah lama Hersh dikenal sebagai spesialis untuk liputan soal perang, teror serta kegigihan membongkar rahasia pemerintah. Keberaniannya membongkar kejanggalan kematian dalang peristiwa 9/11 yang meledakkan WTC di Amerika Serikat, jelas sedang mempertaruhkan reputasi dan kehormatan jurnalisme yang dianutnya.

 

Dalam tulisannya, Hersh membuat kesimpulan, bahwa tidak ada baku tembak dalam operasi penyergapan Osama, adanya pengkhianatan di tubuh intelijen Pakistan, penyergapan gembong al-Qaeda sebagai politik pencitraan Obama untuk terpilih satu periode lagi, dan Osama tidak dikubur di laut, jelas bukan tuduhan biasa. Kesimpulan Hersh membalikkan semua informasi yang sebelumnya beredar luas dan banyak dikutip media. Kita pun jadi bertanya-tanya, bagaimana jika kesimpulannya ternyata salah dan keliru? Lalu, apa yang bisa kita pelajari dari kasus ini?

 

Menyucikan fakta

Bill Kovach dan Tom Rosenstiel dalam Blur: Bagaimana Mengetahui Kebenaran di Era Banjir Informasi (2012), mengatakan, pendekatan Hersh dalam reportase sangat sederhana: akumulasi detil dan fakta yang membutuhkan kesadaran ekstra. Dengan kata lain, Hersh adalah jurnalis penganut jurnalisme yang menempatkan fakta di atas segala-galanya.

 

Perhatian Hersh terhadap detil dan fakta saat menulis sebuah kasus serta integritas pribadinya, pernah membuat dia dianggap sebagai kompetitor oleh Carl Bernstein dan Bob Woodward, wartawan Washington Post yang membongkar kasus Watergate. Dalam All The President’s Men: Kisah Nyata Kejatuhan Sang Presiden (Cetakan II, Agustus 2012), Bernstein dan Woodward menganggap liputan Hersh di New York Times, meresahkan mereka, karena “secara unik mampu memahami kasus Watergate yang bercabang-cabang.”

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun