Protokol yang serupa juga tidak dijelaskan oleh Pak Bupati Joko Sutopo ini untuk para tetangga ODP tersebut. Mungkin lebih aman jika Pak Bupati ini menjelaskan protokol untuk para tetangga dari para pemudik lockdown, social distancing mungkin lebih tepat ya,  DKI Jakarta sekarang ini.Â
Ini yang seharusnya digali lebih dalam oleh para presenter Tv. Namun, dalam kasus Bupati Joko Sutopo ini, hal yang sangat penting ini tidak dilaksanakan oleh presenter CNNI itu yang disebabkan baik oleh karena ada kesepakatan sebelumnya maupun oleh karena kelalaian dan/atau kurangnya penguasaan substansi oleh presenter CNN Indonesia itu.
Telecon Metro Tv
Seperti sudah disebutkan diatas tema telecon Metro Tv juga terkait dengan arus mudik lockdown virus Corona. Banyak isu yang diangkat, seperti hal nya telecon CNNI, namun karena salah satu pembicaranya adalah Menteri Sosial Kabinet Jokowi-Maruf Amin, maka yang akan disorot oleh penulis adalah isu bantuan sosial untuk para pemudik yang terdampak dari bencana wabah virus Corona ini.
Dalam kaitan ini, Gubernur Jawa Tengah menyatakan bahwa pemerintah daerah Jawa Tengah sudah menyediakan anggaran Rp1,5 triliun sebagai bantuan sosial untuk orang-orang yang paling menderita akibat wabah virus Corona ini.Â
Sayangnya, Pak Gubernur yang murah senyum ini, tidak menjelaskan kriteria penerima bantuan sosial ini dan juga tidak menjelaskan berapa rupiah nilainya per orang atau per kepala keluarga.Â
Presenter Metro Tv seharusnya menanyakan kriteria dan nilai bantuan sosial termaksud sebab ini sangat penting untuk pengendalian korupsi dan/atau kesalahan target penerima bantuan sosial. Lebih tajam lagi, jika presenter Metro Tv itu langsung menohok isu korupsi dan kesalahan target.Â
Maksudnya, presenter itu langsung menanyakan trik atau strategi apa saja yang sudah disiapkan oleh Gubernur Jawa Tengah ini, yang merupakan sosok humoris dan tidak taboo atas video/film porno, untuk mengatasi masalah korupsi dan/atau kesalahan target penerima bantuan sosial Covid-19