Ketimpangan mungkin dapat berlanjut pada distribusi dari 10 anak perusahaan yang lain tersebut. Bisa saja ada yang menyumbang laba 10 persen dan ada atau bahkan banyak yang menyumbang kurang dari satu persen. Lebih parah lagi tidak tertutup kemungkinan ada yang bahkan terus menerus mengalami kerugian tetapi tetap saja dibiarkan hidup.
PT Telkom Tidak Akan Dibubarkan
PT Telkom pasti tidak akan dibubarkan. Ini seperti yang disampaikan oleh Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga. Pesan Arya ini dipublikasikan oleh Kompas.com, 18 Februari, kemarin.
Selanjutnya Arya Sinulingga, yang juga merupakan Alumni ITB, menyatakan bahwa PT Telkom akan diarahkan untuk merambah bisnis big data dan komputasi awan (cloud computing). Â Hal ini seperti kita ketahui sudah disampaikan oleh Erick terdahulu dan pernyataan Arya lebih menguatkan inisiatif Erick termaksud.Â
Lilitan Gurita Politik pada PT Telkom Indonesia
Penulis sepakat dengan pernyataan Bang Arya itu. PT Telkom Indonesia tidak mungkin dibubarkan. Kepentingan politik demikian besarnya pada PT Telkom. Misalnya, sebagian besar anggota dewan komisaris PT Telkom adalah birokrat dan orang-orang yang berafiliasi dengan partai politik. Pendapat ini misalnya disampaikan oleh Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi ketika dihubungi oleh Tirto.id, seperti tersaji dibawah ini.
“Lihat saja jajaran komisaris diisi oleh orang partai, tim sukses, atau pejabat, sehingga tidak fokus. Mereka juga cukup senang pendapatan dihitung secara konsolidasi dengan Telkomsel"
Selain itu, dalam kesempatan ini Heru menyatakan bahwa dengan kondisi yang demikian jajaran komisaris dan direksi tidak banyak memiliki visi, strategi dan leadership untuk menjawab mau dibawa ke mana PT Telkom ini. Heru juga menambahkan bahwa banyak mind set atau pola pikir karyawan dan direksi belum digital minded.
Perombakan BoD dan BoC
Belum terlihat apakah arah bisnis inti big data dan cloud computing itu compatible dengan jajaran Dewan Dirkesi (BoD) dan/atau Dewan Komisaris (BoC) yang ada sekarang ini. Ini tentunya terkait dengan kualitas, kapasitas, dan kuantitas masing-masing kamar dewan tersebut. Apakah ini akan mengarah pada perombakan masing-masing kamar tersebut?
Dalam hal perombakan memang akan digulirkan dalam waktu dekat ini, penulis yakin Erick tidak akan melakukan itu secara optimal. Â Bakal ada posisi Wakil Komisaris Utama yang belum pernah ada sebelumnya. Â Selain itu, kecil sekali peluang terpangkasnya jumlah anggota BoD dan BoC. Ini terutama bersumber dari sangat sulit sekali mengurangi jatah birokrat dan politisi untuk posisi yang sangat nyaman ini.
Rasionalisasi Anak Cucu PT Telkom Indonesia