Krisis moneter menerpa Indonesia 1997/98 dan berlanjut dengan lengsernya Pak Harto. Banyak tetangga yang bangkrut termasuk beberapa tetangga tersebut diatas. Kami ya tetap begitu-begitu saja. Biking bersama-sama anak-anak Sabtu Minggu dan sepedanya sudah ada yang baru dan bermerk sekarang.
Sekitar 10 tahun kemudian, tahun 2005 atau 2006 momen indah yang sangat membahagiakan. Rejeki ngak kulo nuwun. Kesempatan pertama kami dengan anak kedua berkunjung ke Singapura. Anak pertama sedang tidak musim libur jadi di rumah dengan neneknya.Â
Sayang ketika itu belum ada HP apalagi smart phone dengan camera canggih. Banyak momen seru yang kami jepret dengan kamera biasa dan tersimpan di komputer di rumah sebelah. Belum diunggah di foto Google yang dapat diakses setiap saat dari mana saja.
Valantine atau Karir, Harus ada yang dikorbankan
Derap kehidupan terus berjalan. Kerja dan kerja Subuh dan tidak jarang hingga larut malam. Sering Sabtu dan Minggu juga masih di komputer. Valentine dengan isteri dan anak-anak memang terpaksa harus banyak yang dikorbankan.
Momen lebaran jelas tidak dilewatkan. Momen Natal dan Tahun Baru ke Jakarta dan luar negeri juga disempatin. Ada waktu Family Gathering yang diadakan kantor yang biasanya di luar kota seperti Anyer, Bandung, dan dan sekitar Bogor.Â
Masa-masa Awal Pensiun Sebagai ASN
Walaupun demikian, tetap saja waktu pensiun adalah yang paling banyak valentine dengan isteri dan anak-anak. Alhamdullilah di usia yang sebentar lagi 67 tahun, usia kebalikan dengan rekan kita nun jauh di sana di Benua Kanguru, Pak Tjip dan Bu Rose, tetap sehat. Tetap bangun Subuh, jalan pagi, dan masih kuat nyupir hingga ke Semarang dan Yogya.Â
Setiap pagi selalu minum ramuan tradisional yang dibuat sendiri oleh isteri. Bahannya dari berbagai rempah dan cuka apple. Hangat dan selalu bersemangat. Sejauh ini saya tidak pernah dirawat di rumah sakit. Flu dan radang ada saja tetapi cukup ke dokter biasa klinik 24 jam.Â
Waktu nulis di Kompasiana lebih banyak. Waktu berkunjung ke artikel rekan Kompasianer juga lebih banyak. Menulis sedapatnya saja, tidak begitu obsesi dengan HL walaupun jelas sangat didambakan.
Acara ngumpul tahun baru kemarin di Cipinang Indah berakhir musibah. Rumah adik itu terkena banjir dan kami baru bisa kembali ke Bogor sekitar jam 12 malam tanggal 2 Januari. Namun, siaran tv keesokan harinya ternyata banyak sekali yang jauh lebih menderita terdampak musibah banjir DKI Jakarta itu.