Mohon tunggu...
Kang Mizan
Kang Mizan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I. email: kangmizan53@gmail.com

Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Maaf Jangan Bicara Politik

11 Mei 2019   10:49 Diperbarui: 11 Mei 2019   11:13 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: The Assocition of American Editorial Cartoonists (AAEC)

Kurangnya muatan analitis dalam pendidikan kita. Seingat penulis dalam pelajaran sejarah, kewarganegaraan, dan lainnya peserta didik lebih banyak dituntut untuk menghafal. Misalnya, soal ujian menanyakan kapan Perang Diponegoro terjadi, kapan perjanjian Linggarjati ditandatangani, dan seterusnya dan seterusnya. 

Jarang, jika ada, misalnya soal ujian yang menanyakan kenapa perang itu terjadi dan/atau kenapa Pangeran Diponegoro lebih menggunakan taktik perang griliya. 

Lebih jauh lagi, jarang ada pelajaran yang mengupas secara rinci, misalnya, tentang tugas pokok dan fungsi kepala daerah. Yang banyak dibahas atau disajikan mencakup struktur organisasi Pemda serta luas wilayah dan jumlah penduduk. Stop hanya disitu dan tidak ada pembahasan lebih jauh yang bersifat analitis.

Kompasianer. Penulis yakin banyak Kompasianer yang punya alasan-alasan lain yang lebih nendang. Injih monggo ditunggu. Matur sembah nuwun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun