Mohon tunggu...
Kang Mizan
Kang Mizan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I. email: kangmizan53@gmail.com

Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Meluruskan Peran Stabilisasi Harga Pangan Pemerintah

9 Mei 2019   19:54 Diperbarui: 9 Mei 2019   22:07 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Desa Geger Bitung Sukabumi, Jawa Barat

Harapan adanya intervensi Pemerintah juga disampaikan oleh Kompasianer Sigit Eka Pribadi, SE. Ini harapan Sigit itu:

"Iya mi, mungkin sebentar ada solusi dari pemerintah, kita tunggu aja ya." 

Coba kita lirik dulu fenomena harga pangan di beberapa negara maju seperti Jepang, USA, dan Australia. Harga pangan di negara-negara tersebut sangat stabil. Tidak ada gejolak harga pangan menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru dan juga tidak ada gejolak harga pada momen-momen festival nasional seperti Thanks Giving Day di Amerika Serikat.

Ada intervensi pemerintah di masing-masing negara tersebut? Jawabnya tidak ada sama sekali. Pemerintah tidak melakukan apa-apa dan harga stabil secara alamiah. Harga dan pasokan bergerak secara harmonis.

Bagaimana dengan di Malaysia? Kondisi Malaysia lebih mirip untuk disandingkan dengan kondisi Indonesia. Penulis pernah membaca beberapa artikel tentang harga pangan di Malaysia beberapa tahun yang lalu. Disini dilaporkan tidak pernah ada gejolak harga menjelang bulan puasa dan lebaran di Malaysia. Hal yang serupa penulis juga dengar dari beberapa buruh migran dan mahasiswa kita di negeri jiran ini.

Penulis juga coba telusuri apa rahasia pengendalian harga pangan yang demikian baiknya di negeri jiran ini. Apakah mereka memiliki badan penyanggah pangan (buffer stocks) seperti Bulog di Indonesia? Sayang, penulis belum menemukan, jika ada, referensi terkait Buffer Stocks Malaysia. Penulis hanya menemukan referensi yang mengatakan Pemerintah Malaysia tidak melakukan intervensi langsung terhadap harga-harga. Mereka mengadopsi kebijakan yang umumnya ditempuh oleh negara-negara maju. 

  • lihat juga: Cadangan Beras Nasional dan Tata Kelola Impor Beras ala Prof BJ Habibie, klik disini

Daging Sapi, Kambing dan Domba.

Daging sapi

Umumnya kita pernah mendengar dan/atau mengkonsumsi daging beku. Ini daging sapi impor. Daging sapi lokal atau daging sapi segar merupakan substitusi sangat dekat dengan daging sapi beku. Harga daging sapi beku naik harga daging sapi lokal otomatis naik juga. Harga daging beku mahal harga daging sapi dalam negeri juga ikut naik.

Daging kambing dan domba

Sama hal nya dengan daging sapi segar daging kambing dan daging domba juga merupakan substitusi dekat daging beku. Tingkat dan pergerakan harga daging beku berasosiasi sangat dekat dengan tingkat dan pergerakan harga daging kambing dan harga daging domba. 

Tata Niaga Impor Daging Beku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun