Dengan kata lain, 3 in 1 tidak dikelola secara profesional. Lebih menekankan aspek regulasi? Kurangnya konten supply demand, dan sangat kurangnya fasilitas pendudukung yg disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta.Â
Kemajuan teknologi informasi terus melesat.Nah, sekarang aplikasi android sudah digunakan demikian meluasnya. Ini mencakup aplikasi Angkutan Daring atau OnLine, yg sering disebut aplikasi saja oleh driver daring. Diatas disajikan aplikasi untuk Uber, Grab, dan GoJek, yang antara lain tersedia di Google Play.
Solusi yang ditawarkan Uber RideSharing
Lebih seru lagi sekarang Uber Ride Sharing datang pada waktu yg tepat dan sebagai bagian yang terintegrasi dalam aplikasi angdarnya. Menurutnya tanpa slot ini sangat sulit sekali untuk menghindari terjadinya gridlocks di Jakarta yg berpotensi terjadi dalam lima tahun mendatang.
Sederhananya, prinsip RideSharing adalah nebeng mobil lain. Bisa amatiran dengan teman atau kenalan dan bisa yang dikelola secara profesional seperti dikembangkan oleh Uber Ride Sharing sekarang ini.Â
Implikasi utama yang diharapkan dari sistem ridesharing ini adalah dapat berkurangnya volume mobil di jalan raya secara significant. Lebih jauh lagi, dampaknya akan demikian dahsyat jika selain dikelola secara profesional juga mendapat dukungan dari pemda setempat seperti Pemda DKI Jakarta.Â
Bayangkan satu mobil ridesharing uber yg berpenumpang 4 orang, berpotensi mengurangi volume mobil di jalan raya minimal satu mobil. Bisa dua dan bahkan bisa 4 mobil yg berkurang.
Jika di setiap jam sibuk pagi, siang, dan malam katakan saja masing-masing ada 10 mobil ride sharing, maka terdapat 30 mobil ride sharing dan ini berpotensi mengurangi 30 hingga 120 mobil setiap hari. Bagaimana jika ada 20, 30, 40, dst. ridesharing di masing-masing peak hours tersebut? Jelas, dampak pengurangan kemacetan dahsyat sekali.Â
Index of Happiness