Mohon tunggu...
Almira Tsaniya Ardiani
Almira Tsaniya Ardiani Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate

Korean enthusiast, dreamer.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kenapa Orang Bisa Kuat Jalan Kaki di Luar Negeri Tapi Mager di Negeri Sendiri?

28 Mei 2024   16:46 Diperbarui: 28 Mei 2024   16:53 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah kamu pernah memperhatikan video atau cerita orang yang menjadi sering jalan kaki saat berlibur di luar negeri, namun di Indonesia malah sebaliknya? Orang tersebut tak segan membagikan walking tracker-nya yang bisa mencatat jarak lebih dari 10 km. 

Memang sudah bukan rahasia lagi bahwa budaya jalan kaki di luar negeri telah mendarah daging dalam diri masyarakatnya. Sementara di negeri sendiri, kebiasaan jalan kaki hanya bisa dirasakan di beberapa tempat saja, bahkan negara kita terkesan mendukung aksesibilitas kendaraan pribadi. 

Alasan orang Indonesia 'malas' jalan kaki

TikTok/dok. pri
TikTok/dok. pri
Setelah mengamati dari postingan tersebut, sebenarnya masyarakat Indonesia tidak bisa disebut sebagai penduduk yang malas jalan kaki. Masalahnya terletak pada infrastruktur yang kurang memadai.

Beruntunglah jika di tempat kita tersedia trotoar yang layak, sehingga tidak perlu mengalah dengan pedagang kaki lima sampai berhimpit-himpitan dengan kendaraan bermotor. 

Faktor iklim juga turut memengaruhi. Tetapi alasan ini semestinya menjadi evaluasi kepada pemerintah agar membangun infrastruktur pejalan kaki sesuai kondisi iklim tropis. Seperti diketahui, Singapura telah lebih dulu mengembangkan infrastruktur pejalan kaki.

Melansir dari Kompas.id, Singapura merancang jalur pejalan kaki dengan ukuran lebar dan dinaungi oleh peneduh agar pejalan kaki dapat melakukan mobilitas dengan nyaman, baik saat cuaca cerah maupun hujan. Selain itu, Singapura juga mengatur transportasi umum yang dapat dijangkau dari fasilitas publik. 

Cara yang bisa dilakukan agar tidak malas jalan kaki

Kelaikan infrastruktur merupakan solusi yang diperlukan untuk mendorong kebiasaan jalan kaki masyarakat Indonesia. Hendaknya peruntukkan jalan diseimbangkan antara kendaraan bermotor dan pejalan kaki. 

Jalan yang baik dapat mengakomodasi pergerakan pejalan kaki melalui pembangunan trotoar yang berbasis user-centered design, serta penyediaan jalur penyebrangan dan peneduh seperti atap, halte, dan pohon. 

Pembuatan infrastruktur tersebut tentu akan memakan waktu lama, sehingga kita tidak bisa bergantung terus menerus terhadap perbaikan. Kita juga bisa memulai kebiasaan jalan dengan meningkatkan kesadaran dan memiliki mindset positif tentang aktivitas jalan kaki. 

Tidak sekadar untuk mengurangi polusi, kebiasaan jalan kaki mampu memberikan manfaat besar bagi kesehatan. Berikut manfaat rutin berjalan kaki setiap hari, mengutip dari Tribunnews:

  1. Mampu menurunkan berat badan

Untuk orang yang memiliki berat badan berlebih, jalan kaki adalah opsi terbaik karena olahraga ini tergolong ringan, tidak membebani persendian, dan mudah dilakukan secara rutin. 

Sebagai langkah awal, jalan kaki dapat dilakukan selama 20 menit per hari untuk menjaga kebugaran tubuh. Durasi bisa ditingkatkan menjadi 30 menit per hari. Kemudian intensitas jalan kaki dapat ditambah lagi menjadi 10.000 langkah per hari.

  1. Memperbaiki suasana hati dan mengurangi stress

Sama seperti saat melakukan olahraga lainnya, jalan kaki dapat memperbaiki suasana hati dengan melepaskan hormon endorfin di dalam tubuh kita. Dampaknya, stress pun menjadi berkurang.

  1. Mengurangi kebiasaan sugar craving

Dalam menurunkan berat badan, makanan manis menjadi pantangan besar bagi kita. Dengan berjalan kaki, kita dapat terhindar dari keinginan mengonsumsi makanan manis. Bahkan, kita bisa mengurangi asupan makanan bergula hingga setengahnya. 

  1. Meningkatkan kualitas tidur

Apabila kita mengalami susah tidur, kita bisa mengembalikan kebiasaan tidur melalui jalan kaki. Jalan kaki dapat meningkatkan kualitas tidur dan membuat tubuh kita menjadi berenergi setelah bangun tidur.

  1. Mengurangi risiko terkena berbagai penyakit

Rutin jalan kaki mampu meningkatkan kekebalan tubuh. Bahkan, kita bisa memperoleh manfaat yang lebih besar, yaitu tubuh memiliki risiko yang kecil terkena kanker, kolesterol jahat, serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan stroke. 

Aktivitas jalan kaki dapat kita awali dengan kegiatan yang ringan. Misalnya kita hanya tinggal jalan kaki untuk pergi ke toko kelontong atau ke pasar yang jaraknya dekat dari rumah. Supaya tidak mengalami sunburn saat jalan kaki, pakailah topi dan tabir surya sebelum berjalan kaki.

Baca Juga: Normalisasikan Jalan Kaki di Indonesia oleh Friska Indah Mauludiba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun