"(Karena) menunya itu menu Melayu. Kita kan tinggal di tanah Melayu, jadi otomatis pengen ngikutin culture di sini dengan berbagai menu masakan Melayu," ujar Emilia.
Meski menyediakan menu di bawah satu payung tema, London mengaku tetap berusaha membuat hidangan-hidangannya variatif. "Kita memang (menyajikan hidangan) khas Melayu, tapi tiap hari kita rolling. Dari makanan takjil, supnya, dishes-nya, sama makanan penutupnya kita rolling per tiga hari. Jadi kita bikin (menunya) per tiga hari, (lalu) nanti di hari keempat balik lagi ke menu (hari) pertama," jelasnya.
Menurut Emilia, biaya yang perlu ia keluarkan untuk berbuka puasa di NPM cukup terjangkau untuk pengalaman yang ia dapatkan. "Harganya cukup affordable, ya. Dengan 150 ribu sudah bisa menikmati ambiance di sini dengan penataan yang rapi. Makanannya juga cukup enak," tuturnya.
Walau begitu, Emilia tetap dapat menyebutkan kekurangan dari program berbuka yang ditawarkan oleh NPM. "Dominan kan masakan Melayu, ya. Negatifnya, gak semua orang cocok dengan masakan Melayu," ucapnya.
Berbeda dengan Emilia, Shelly malah menyayangkan udara di lokasi tersebut yang menurutnya cukup panas. "Minusnya, (udaranya) panas. Karena di tepi laut kan hawanya memang (panas). Mungkin karena memang ada air laut yang menguap, ya, kalau malam," ujarnya.
Pengalaman berbuka di tepi pantai ini hanya dapat dinikmati di NPM dalam rentang waktu 15–24 April. Sebelum datang, para pengunjung pun harus melakukan reservasi melalui akun WhatsApp atau Instagram  resmi Nongsa Point Marina & Resort.
Untuk sampai di NPM, pengunjung perlu melewati jalan panjang dan berbukit dengan hutan lindung di sisi kanan dan kirinya. Karena diapit oleh hutan, terkadang ada kawanan monyet dan hewan lainnya yang menyebrang dari satu sisi jalan ke sisi yang lain. Belum lagi, beberapa bagian dari jalan tersebut berbelok dan berpencahayaan minim.
Oleh sebab itu, pengunjung yang hendak berbuka puasa di sana perlu berhati-hati selama perjalanan, terutama ketika pulang di malam hari. Memori berbuka bersama keluarga dan kerabat di tempat yang indah akan lebih sempurna jika diakhiri tanpa kendala sama sekali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H