Berbuka Puasa Sambil Melihat Matahari Terbenam di Titik Terujung Pulau Batam

Memanfaatkan momentum bulan suci, masyarakat kerap menjadikan buka puasa sebagai ajang silaturahmi dengan keluarga dan kerabat terdekat. Alhasil, buka puasa bersama pun menjadi bagian yang tak terpisahkan dari bulan Ramadan.

Di salah satu titik terujung Pulau Batam, terdapat lokasi yang menjadi pilihan masyarakat setempat untuk menikmati momen berbuka puasa. Lokasi itu adalah Nongsa Point Marina & Resort (NPM), sebuah resor berpemandangan laut yang berdiri di sepanjang suatu teluk.

Walau panorama pantai dan lautnya sudah cukup untuk memanjakan mata, NPM masih memiliki daya tarik lain yang menjadi ciri khasnya. Dengan fasilitas pelabuhan yacht yang dimilikinya, NPM menyuguhi para pengunjungnya dengan pemandangan kapal-kapal yacht yang berlabuh di sepanjang pantainya.

Tak hanya itu, penataan lokasinya turut mendukung pengunjung untuk sepenuhnya menikmati waktu iftar di sana. Meja-meja makan diletakkan di sepanjang trotoar tepi pantai sehingga para pengunjung yang duduk dapat langsung menikmati pemandangan di sekitarnya. Berbagai macam hidangan pun dijajarkan di atas meja-meja panjang, dengan beberapa hidangan yang proses pembuatannya langsung dilakukan di tempat.

Membakar Ayam. Seorang koki mempersiapkan hidangan ayam bakar di hadapan para pengunjung yang sedang berbuka. (Foto: Almira Ramada)

Sambil menunggu azan magrib berkumandang, para pengunjung dapat menikmati pemandangan matahari terbenam seraya mendengarkan ceramah religi. Bagi Shelly, salah seorang pengunjung, suasana itu menambah kesan religius dalam pengalamannya berbuka puasa di NPM.

"Pemandangannya itu memang luar biasa, apalagi sunset-nya tadi kan. Jadi untuk mengabadikan momen itu pas banget. Apalagi momen-momen yang istilahnya (seperti) iftar, jadi lebih berasa religiusnya. Tadabbur alam," ujarnya.

Saat langit mulai gelap dan bulan mulai terlihat, ada pemandangan lain yang tak kalah menarik untuk dinikmati oleh para pengunjung. Karena NPM terletak di sisi utara Pulau Batam yang berbatasan dengan Singapura, para pengunjung dapat melihat titik-titik cahaya dari negara tersebut setelah matahari terbenam.

Di samping pemandangan yang indah, hidangan yang menarik juga menjadi daya tarik NPM sebagai lokasi berbuka puasa. Salah seorang pengunjung bernama Emilia mengungkapkan, tema Melayu yang diambil NPM sebagai tema hidangan menjadi salah satu alasannya memilih berbuka puasa di sana.

Selamat Berbuka. Seorang staf memberikan semangkuk laksa kepada salah seorang pengunjung yang berbuka. (Foto: Almira Ramada)

"(Karena) menunya itu menu Melayu. Kita kan tinggal di tanah Melayu, jadi otomatis pengen ngikutin culture di sini dengan berbagai menu masakan Melayu," ujar Emilia.

Meski menyediakan menu di bawah satu payung tema, London mengaku tetap berusaha membuat hidangan-hidangannya variatif. "Kita memang (menyajikan hidangan) khas Melayu, tapi tiap hari kita rolling. Dari makanan takjil, supnya, dishes-nya, sama makanan penutupnya kita rolling per tiga hari. Jadi kita bikin (menunya) per tiga hari, (lalu) nanti di hari keempat balik lagi ke menu (hari) pertama," jelasnya.

Menurut Emilia, biaya yang perlu ia keluarkan untuk berbuka puasa di NPM cukup terjangkau untuk pengalaman yang ia dapatkan. "Harganya cukup affordable, ya. Dengan 150 ribu sudah bisa menikmati ambiance di sini dengan penataan yang rapi. Makanannya juga cukup enak," tuturnya.

Walau begitu, Emilia tetap dapat menyebutkan kekurangan dari program berbuka yang ditawarkan oleh NPM. "Dominan kan masakan Melayu, ya. Negatifnya, gak semua orang cocok dengan masakan Melayu," ucapnya.

Aneka Takjil. Dua orang pengunjung sedang mengambil takjil untuk berbuka puasa. (Foto: Almira Ramada)

Berbeda dengan Emilia, Shelly malah menyayangkan udara di lokasi tersebut yang menurutnya cukup panas. "Minusnya, (udaranya) panas. Karena di tepi laut kan hawanya memang (panas). Mungkin karena memang ada air laut yang menguap, ya, kalau malam," ujarnya.

Pengalaman berbuka di tepi pantai ini hanya dapat dinikmati di NPM dalam rentang waktu 15–24 April. Sebelum datang, para pengunjung pun harus melakukan reservasi melalui akun WhatsApp atau Instagram  resmi Nongsa Point Marina & Resort.

Untuk sampai di NPM, pengunjung perlu melewati jalan panjang dan berbukit dengan hutan lindung di sisi kanan dan kirinya. Karena diapit oleh hutan, terkadang ada kawanan monyet dan hewan lainnya yang menyebrang dari satu sisi jalan ke sisi yang lain. Belum lagi, beberapa bagian dari jalan tersebut berbelok dan berpencahayaan minim.

Oleh sebab itu, pengunjung yang hendak berbuka puasa di sana perlu berhati-hati selama perjalanan, terutama ketika pulang di malam hari. Memori berbuka bersama keluarga dan kerabat di tempat yang indah akan lebih sempurna jika diakhiri tanpa kendala sama sekali.