Pada dasarnya ketika kita ingin melihat apakah kita termasuk Kelompok yang berkecukupan atau berkekurangan maka dapat kita lihat ketika jumlah asset atau pemasukan dikurangi dengan jumlah hutang kita. Bila nilanya seimbang atau surplus maka kita tergolong berkecukupan, begitu juga sebaliknya.
Maka perlu untuk memberikan ruang lebih kecil kepada hutang. Pertama-tama kita harus memastikan total keseluruhan kebutuhan kita dan pastikan hutang kita tidak lebih dari tiga puluh lima persen.
Kebutuhan tersebut seperti kebutuhan makanan dan minuman yang memang pokok, kebutuhan Pendidikan jika kita membiayai sendiri dan kebutuhan Kesehatan.
Sehingga dari keseluruhan kebutuhan tersebut, tiga puluh lima persennya adalah hutang yang masih tergolong aman dan bisa kita toleransi.
Point pentingnya adalah sebisa mungkin menekan hutang dan memperbanyak asset atau pemasukan.
6. Siapkan Dana Darurat
Selain memperhatikan pengeluaran untuk hutang dan kebutuhan, kita juga perlu menyisihkan pengeluaran untuk dana darurat.
Hal ini karena kita tidak tahu kapan akan menghadapi keadaan yang tidak diinginkan seperti, terkena masalah Kesehatan, jadi target pencurian, dan perlunya perbaikan rumah yang mendesak.
Jumlah ideal yang dapat kita alokasikan untuk dana darurat adalah total pengeluaran kita adalah selama tiga sampai enam bulan.
Bila dana darurat kita belum mencukupi total pengeluaran selama tiga sampai enam bulan, maka harus segera kita persiapkan dengan baik, karena kita harus mempersiapkan diri dalam menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kita sendiri dapat menyimpan dana darurat tersebut di rekening freelancer atau pun di media tabungan lainnya.Â
Selain itu kita juga dapat menginvestasikannya dalam investasi jangka pendek sekitar tiga puluh hari.