Dalam hal ini diperlukan sebuah ketekunan, akan tetapi dengan adanya evaluasi tersebut dapat membuat para freelancer merasa lebih termotivasi agar alur keuangannya tidak berantakan.
Tidak masalah mengevaluasi berkali-kali. Hal terpenting adalah membuat para freelancer dapat lebih rapih dan tertata dalam bidang pengeluaran.
3. Buat dua Akun Rekening
Ketika menjadi seorang freelancer posisikan diri kita sebagai Perusahaan yang menangani berbagai client, sehingga alur keuangan kita dan keuangan Perusahaan berbeda dan akun rekeningnya pun berbeda.
Ketika ingin menggunakan dana hasil freelance, maka kita bisa mentransfer dana tersebut dari rekening khusus freelance kepada rekening pribadi.
Dalam hal ini, pembagian keuangan menjadi dua akun memang terkesan lebih merepotkan. Akan tetapi strategi ini terbukti ampuh dalam menahan para freelancer ketika ingin menggunkana dana melebihi dari perencanaan pengeluarannya.
4. Kebutuhan Tidak Lebih dari Lima Puluh Persen
Terkadang ketika kita memiliki pendapatan yang tidak terbilang kecil atau tidak begitu besar, maka pengeluaran kita pun tidak begitu besar. Akan tetapi hal ini ternyata beriringan dengan pemasukan kita yang meningkat maka pengeluaran kita pun ikut meningkat.
Ini selarah dengan apa yang diutarakan oleh hukum Paco, yaitu:
“Pengeluaran kita akan beriringan dengan jumlah uang yang tersedia untuk dihabiskan…”
Maka dari itu perencanaan keuangan dan kedisiplinan untuk menyesuaikan pengeluaran seperti yang sudah direncanakan sangat penting.
Ketika merencanakan pengeluaran, pastikan pengeluaran kita tidak lebih dari empat puluh lima persen dari pemasukan dan apa bila memungkinkan usahakan lebih kecil dari persentase tersebut.
Hal tersebut dikarenakan dalam pengeluaran masih ada beberapa hal yang memang perlu untuk dikeluarkan seperti untuk investasi, dana sosial, hutang dan lain sebagainya.