Lalu, semua daging buah durian yang telah dipisahkan dari bijinya tadi dimasukkan dalam sebuah wadah. Keluargaku biasa menggunakan beragam toples plastik.
Tahapan berikutnya, adalah memberi sedikit taburan garam serta cabai merah pada bagian atas tempoyak tadi sebelum akhirnya ditutup rapat-rapat.
Selesai.Â
Tempoyak siap mengalami proses fermentasi. Biasanya hingga hari kelima sudah ada rasa asam khas tempoyak itu.Â
Eits, tapi kita tak perlu menunggu durian itu terfermentasi dulu untuk memakannya. Karena tempoyak empai (tempoyak yang baru dibuat) selalu jadi rebutan. Rasanya yang manis dan masih segar sangat sedap untuk dimakan begitu saja dengan nasi hangat. Nyaaaaammmm...
Ragam Jenis Makanan dari Tempoyak
Tak cuma dimakan langsung dengan sepiring nasi hangat, tempoyak bisa berubah menjadi beragam makanan lezat lainnya.
Menu yang paling sering dibuat dari tempoyak adalah sambal. Ya, kita bisa membuat sambal goreng dan mengganti tomat dengan tempoyak. Tambahkan teri goreng dan juga pete di dalamnya. Menu sederhana ini bisa membuatku makan nasi lebih dari porsi biasanya. Lezaaaaaat.
Di Sumatera Selatan sendiri, tempoyak biasa diolah untuk jadi menu teman nasi dalam beragam sajian. Beberapa diantaranya yang lumrah adalah Pindang Tempoyak, Brengkes Tempoyak, dan sambal teri tempoyak.