Dengan pertimbangan permasalahan pangan tersebut di atas maka kebijaksanaan pangan nasional harus dapat mengakomodasikan dan menyeimbangkan antara aspek penawaran/produksi dan permintaan. Pengelolaan kedua aspek tersebut harus mampu mewujudkan ketahanan pangan nasional yang tangguh menghadapi segala gejolak. Pengelolaannya harus dilakukan dengan optimal mengingat kedua aspek tersebut dapat tidak sejalan atau bertolak belakang.
Ada beberapa langkah-langkah strategis yang perlu diambil untuk mencapai swasembada pangan dan membangun ketahanan pangan nasional.
1. Meningkatkan Produksi Pangan:
a. Pengembangan teknologi pertanian:
- Adopsi teknologi maju seperti mekanisasi, irigasi, dan benih unggul.
- Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk presisi pertanian.
b. Optimalisasi lahan pertanian:
- Perluasan area tanam melalui program cetak sawah baru dan konversi lahan terlantar.
- Penerapan sistem pertanian berkelanjutan untuk menjaga kesuburan tanah.
c. Pemberdayaan petani:
- Meningkatkan akses petani terhadap pelatihan, pendanaan, dan pasar.
- Membangun infrastruktur pertanian yang memadai, seperti jalan, irigasi, dan gudang penyimpanan.
2. Memperkuat Distribusi dan Cadangan Pangan:
a. Membangun infrastruktur logistik yang handal:
- Meningkatkan konektivitas antardaerah untuk memperlancar distribusi pangan.
- Membangun gudang penyimpanan yang memadai untuk menjaga kualitas dan ketahanan pangan.
b. Menjaga stabilitas harga pangan:
- Intervensi pemerintah melalui operasi pasar untuk menjaga harga pangan agar stabil dan terjangkau.
- Mendorong diversifikasi pangan untuk mengurangi ketergantungan pada beras.
3. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat:
a. Kampanye edukasi gizi:
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya konsumsi pangan yang bergizi dan seimbang.
- Mendorong konsumsi pangan lokal dan diversifikasi pangan.