Mohon tunggu...
Alma Lalita
Alma Lalita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aquaculture Student of Padjadjaran University

Don't ever be afraid to try something new

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Pemasaran Nugget Ikan Tenggiri

3 November 2021   10:30 Diperbarui: 3 November 2021   11:15 1585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Oleh 

Junianto (1) dan Alma Lalita (2)

(1) Dosen Departemen Perikanan_UNPAD

(2) Mahasiswa Program Studi Perikanan _ UNPAD

Nugget merupakan produk olahan daging yang dicetak, dimasak, dibekukan dari campuran daging giling yang diberi bahan pelapis dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan tambahan makanan yang diijinkan (Darmadi et al. 2019).  Nugget ikan berarti daging gilingnya adalah daging dari ikan.

Ikan yang dapat digunakan untuk membuat nugget ikan adalah ikan tenggiri, ikan kembung, ikan tuna, ikan makarel, ikan tomgkol dan lain- lain. Menurut (Suhendra et al. 2004), ikan tenggiri memiliki kandungan omega 3 paling tinggi diantara ikan-ikan yang dapat digunakan untuk membuat nugget ikan.

Kebutuhan merupakan keinginan manusia terhadap barang ataupun jasa yang perlu untuk dipenuhi. Konsumen merupakan orang yang menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual. 

Sehingga kebutuhan konsumen merupakan keinginan seseorang atau lembaga terhadap barang ataupun jasa yang ditawarkan oleh penjual secara berkesinambungan. 

Terdapat tiga kebutuhan yang konsumen yang harus dipenuhi yaitu kebutuhan fisiologi, kebutuhan sosiologi, dan kebutuhan psikologi. Dalam hal ini nugget ikan tenggiri termasuk kedalam kebutuhan fisiologi karena nugget ikan dapat memenuhi asupan makanan untuk konsumen.

Segmentasi pasar nugget ikan tenggiri yang disasar adalah anak-anak, ibu rumah tangga, pelajar dan masyarakat umum. Nugget ikan ini cukup digemari karena rasanya yang enak, praktis dan dapat dijadikan lauk yang sehat bagi keluarga.

Jumlah rival dari produk nugget ikan tenggiri dapat lebih dari 20 dengan merk, pemasaran, dan distribusi yang berbeda.   Subtitusi dari produk nugget ikan tenggiri yaitu misalnya nugget ikan tongkol, nugget ikan tuba, nugget ikan kembung, dan nugget dengan menggunakan bahan baku ikan lainnya. Terdapat lebih dari 10 subtitusi dari produk nugget ikan tenggiri.

Kebutuhan konsumen akan nugget ikan tenggiri adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi terutama pada anak-anak yang pada umumnya banyak mengkonsumsi nugget. 

Pengembangan konsep produk dilakukan dengan melakukan uji coba terhadap produk nugget ikan tenggiri dengan memberikan sampel pada masyarakat sekitar sehingga mendapatkan masukan yang akan membuat final product yang cocok untuk konsumen. Kemudian tahapan berikutnya adalah merancang design kemasan yang akan menarik konsumen sehingga konsumen akan membeli produk nugget ikan tenggiri.

Penentuan harga produk nugget ikan tenggiri adalah menggunakan Cost-Plus Pricing, merupakan salah satu metode penentuan harga jual yang dapat menghasilkan besaran harga tertentu yang dapat bersaing di pasaran. 

Untuk menghitung besarnya harga yang ditetapkan dengan metode Cost Plus Pricing, perlu terlebih dahulu ditentukan Return On Investment yang dikehendaki dan mengumpulkan biaya – biaya yang telah dikeluarkan, sehingga dapat ditentukan besarnya Mark Up yang diperlukan (Pujiwidodo 2014).

Teknik promosi yang akan dilakukan untuk mempromosikan produk nugget ikan tenggiri adalah dengan melakukan personal selling yang merupakan penyampaian informasi lisan secara langsung agar merangsang niat calon pembeli produk nugget ikan tenggiri. Selain itu, advertising juga akan dilakukan agar produk nugget ikan tenggiri lebih dikenal secara luas di kalangan masyarakat. 

Media yang digunakan dalam melakukan advertising adalah media sosial seperti Instagram, Facebook, Tiktok, dan lain-lain. Sedangkan untuk penjualan online platform yang digunakan adalah Shopee, Lazada, dan Tokopedia.

Distribusi nugget ikan tenggiri ini menggunakan dua alur yaitu alur pabrik-eceran-konsumen dan alur pabrik-konsumen. Penjualan nugget ikan tenggiri ini didstribusikan selain pada konsumen perorangan, juga kepada konsumen yang ingin menjadi reseller sehingga harga yag ditentukan lebih rendah apabila kuantitas produk yang dibeli lebih banyak

DAFTAR PUSTAKA

Agustini, N. K. Y. (2003). Segmentasi Pasar , Penentuan Target. Equilibrium, Ekonomi Manajemen Akuntansi, 1(2), 91–106.

Darmadi, N. M., Pandit, I. G. S., & Sugiana, I. G. N. (2019). Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Nugget Ikan (Fish Nugget). Community Services Journal (CSJ), 2(1), 18–22.

Dewi, P. F. A., Widarti, I. G. A. A., & Sukraniti, D. P. (2018). Pengetahuan Ibu tentang Ikan dan Pola Konsumsi Ikan pada Balita di Desa Kedonganan Kabupaten Badung. Journal of Nutrition Science, 7(1), 16–20.

Pujiwidodo, D. (2014). Analisis Penetapan Harga Jual Menggunaka Cost Plus Pricing Pada CV. Mikita Cookies Jakarta. Moneter, I(c), 1–43.

Rahmayanti, Di., Meilani, D., Zardy, H. R., & Saputra, D. A. (2018). Perancangan Produk dan Aplikasinya. Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK) Universitas Andalas.

Saragih, H. (2015). Analisis Strategi Penetapan Harga Dan Pengaruhnya Terhadap Volume Penjualan Pada Pt. Nutricia Indonsesia Sejahtera Medan. Jurnal Ilmiah Methonomi, 1(2), 197048.

Suhendra, Syafrianur, M., Marhaway, Ulfah, M., & B, S. O. (2004). Pembuatan Nugget Ikan (FISHNUGGET) Sebagai Salah Satu Usaha Deferensiasi Pengolahan Ikan di Banda Aceh. CWL Publishing Enterprises, Inc., Madison, 2004, 352. Retrieved from http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/cbdv.200490137/abstract

Tumion, F. F., & Hastuti, N. D. (2017). Pembuatan Nugget Ikan Lele (Clarias sp.) Dengan Variasi Penambahan Tepung Terigu. Agromix, 8(1), 25–35. https://doi.org/10.35891/agx.v8i1.562

Yusuf, M., Munir, M., & Suwardana, H. (2020). Pengembangan Kewirausahaan Pembuatan Nugget Ikan (Fish Nugget) sebagai Salah Satu Usaha Peningkatan Pendapatan Nelayan di Desa Karangagung Kecamatan Palang Kabupaten Tuban. Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram, 2(2), 16–20. https://doi.org/10.29303/amtpb.v2i2.49

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun