Mohon tunggu...
Alma Khairunnisa
Alma Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai Sobels! alias Sobat El, aku adalah seorang mahasiswa yang suka menulis dengan tujuan menumpahkan segala isi pikiran baik yang nyata, khayalan ataupun tidak nyata, dalam halaman ini kalian akan menemukan berbagai konten menulis yang aku buat dimana mungkin sesekali aku dapat menayangkan artikel, puisi, cerpen dan masih banyak lagi karya tulisan-ku yang lainnya, ditunggu ya untuk karya selanjutnya! Stay tuned terus ya Sobels

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dialog Jamu dan Romansanya

23 Oktober 2023   22:35 Diperbarui: 23 Oktober 2023   23:16 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Oalah kamu toh Nduk?! Ndukel yang biasa pesen jamu di depan penginapan perempatan itu? Pangling aku, makin ayu aja toh kamu Ma, Ma.” Kata Mbok Lasmi sambil memelukku. Ndukel itu adalah panggilan untukku juga dari Mbok Lasmi.

Aku membalas pelukan Mbok Lasmi dengan perasaan rindu, senang dan terharu yang bercampur aduk, terharu karena aku kembali bertemu Mbok Lasmi dalam keadaan yang tetap sehat, senang karena aku bisa meneguk kembali jamu “Beras Kencur” buatan Mbok Lasmi yang biasa ku pesan sedari dulu. Hahahaha. Iya, jamu beras kencur adalah jamu terenak menurutku dan persepsiku, kalau tidak setuju, marilah kita berdebat hanya untuk sementara. Mau?

“Beras Kencur satu ya Mbok” Kataku sambil mengacungkan jari telunjukku

“Iya Ndukel..” Mbok Lasmi sambil menuangkan racikannya ke dalam gelas kecil.

Disaat ku teguk dengan rasa nikmat, datanglah seorang lelaki tampan, memiliki kulit yang putih, rambut hitam pekat dan tebal menghampiri dagangan Mbok Lasmi.

“Mbok, boleh pesen Jamu Sinom satu?” kata lelaki itu.

Sambil aku meneguk jamu beras kencur punyaku, aku berpikir tiba-tiba, sepertinya dia bukan warga lokal disini karena dari logat, cara bicara dan dengan penampilan sambil membawa tas ransel besar, pikirku dia hampir sama sepertiku, iya mungkin seorang backpacker? Ah, pikiranku dengan secara acak menduga-duga kepada lelaki ini. Padahal hiraukan saja bukan?

Aku melanjutkan percakapanku dengan Mbok Lasmi di pinggiran Jalan Malioboro sambil bercerita bagaimana keseharianku selama di Bandung, dan apa saja kesibukanku. Lelaki ini secara berkala terus menerus menatap handphonenya. Tak lama dari situ, aku kembali memesan jamu beras kencur untukku minum kembali di penginapan.

“Sudah pasti ya Nduk kamu ini dari dulu pasti pesennya beras kencur terus, makannya si Mbok manggilnya “Gadis Sunda Kencur” karena ya kamu senengnya minum itu terus, gamau coba yang lain tah?” Kata Mbok Lasmi

“Ahahahah iya nih Mbok, menurut Atma, beras kencur udah pasti paling terbaik diantara jamu-jamu yang lain” sambilku tertawa

Di saat Mbok Lasmi sedang melayani penjual yang lain, tiba-tiba..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun