Mohon tunggu...
Alma Hani Saputri
Alma Hani Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis amatir yang mengisi waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Beralihnya Masyarakat Indonesia dari Sinetron ke Drama Korea

11 Juni 2023   15:33 Diperbarui: 11 Juni 2023   15:35 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Siapa dari kalian yang sudah menonton film Hello Ghost yang dibintangi oleh Onadio Leonardo di bioskop belakangan ini? Atau mungkin dari kalian yang mengetahui film Miracle in Cell No 7 yang dibintangi oleh Vino G Bastian? Mungkin beberapa dari kalian sudah mengetahui jika kedua film tersebut merupakan adaptasi dari judul serupa yang di produksi di Korea Selatan. 

Namun, apakah kalian tahu jika Indonesia yang saat ini sudah berkembang dalam industri perfilman dibanding beberapa tahun kebelakang? Dibuktikan dengan kedua film diatas, yang sudah melakukan kerjasama dengan pihak Korea Selatan untuk menjalin kerjasama dalam bentuk adaptasi film. 

Tidak seperti di tahun 2014, di salah satu stasiun televisi Indonesia menayangkan sebuah sinetron yang berjudul 'Kau Yang Berasal Dari Bintang' dikritik, di kecam, bahkan dihujat habis-habisan karena dituding plagiat dari drama Korea yang berjudul 'Man From The Star'. Tidak hanya judul saja yang memiliki kemiripan, bahkan dialog, dan adegan yang dimiliki memiliki kemiripan yang tidak dapat di elakan lagi. Sehingga pada akhirnya, sinetron Kau Yang Berasal Dari Bintang pun di berhentikan. 

Seolah belajar kejadian di masa lalu, produser maupun jajarannya yang merasa suatu film maupun drama yang menurut mereka cocok ditayangkan dalam versi Indonesia, mulai menjalin sebuah kerjasama agar kejadian dari sinetron 'Kau Yang Berasal Dari Bintang' tidak lagi terulang di kemudian harinya.

Saat ini juga, Indonesia mulai mengembangkan series di berbagai platform digital karena mendapatkan inspirasi dari Drama Korea yang diminati banyak orang. 

Drama Korea sendiri digandrungi oleh kalangan masyarakat Indonesia karena jumlah episode yang tergolong singkat, dengan rata - rata 16-20 episode di setiap judulnya. 

Berbeda dengan sinetron Indonesia yang memiliki ratusan, bahkan ribuan episode, yang seringkali membuat masyarakat bosan untuk terus mengikuti alur cerita yang panjang, juga konflik yang berkepanjangan. Alasan itu pula membuat masyarakat Indonesia yang tidak hanya didominasi oleh kaum muda saja, namun masyarakat dewasa di Indonesia pula llebih berminat untuk menyaksikan Drama Korea, dibandingkan sinetron Indonesia.

  1. Masuknya Drama Korea di Indonesia

Mungkin kebanyakan orang mengetahui jika Drama Korea masuk disaat Hallyu Wave atau Gelombang Hallyu masuk ke Indonesia saat Super Junior (boygrup asal Korea Selatan) yang melangsungkan konser pada tahun 2012. Namun yang sebenarnya, Hallyu Wave sudah berhasil masuk ke Indonesia pada tahun 2002. 

Hallyu Wave dimulai saat momen Piala Dunia Korea Selatan dan Jepang, yang dimana dimanfaatkan untuk memperkenalkan drama yang berasal dari Korea Selatan atau K-Drama, atau seringkali disingkat DraKor. DraKor pertama yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta Indonesia adalah Mother's Sea pada 26 Maret 20o2 di Trans TV, dan disusul Endless Love pada 1 Juli 2002 di stasiun televisi Indosiar. 

Mulanya, drakor mulai banyak diproduksi karena terjadi krisis keuangan di Asia pada tahun 1996, sehingga pemerintah Korea membuat anggaran secara khusus untuk membangkitkan industri hiburan di Korea, dengan salah satunya memproduksi drakor. Namun penyebaran yang dilakukan pada awalnya hanya ditayangkan di dalam negeri, juga China dan Jepang, dan baru pada tahun 2000-an drakor mengalami perkembangan yang cukup pesat sehingga masuk ke pasar Indonesia.

  1. Berpalingnya Masyarakat Indonesia kepada Drama Korea

Tidak hanya kalangan muda saja yang saat ini sudah berpaling dari sinetron ke drama Korea, tetapi kalangan dewasa yang lahir sekitar 80an dan 90an pun berpaling, karena mereka sebenarnya mengikuti drama Korea yang saat itu masih di tayangkan di berbagai saluran televisi di Indonesia, seperti Endless Love, Winter Sonata, Full House, Princess Hours, Boys Over Flower, dan masih banyak lagi. 

Keterbatasan akses saat itu, membuat stasiun televisi tidak hanya menayangkan drama Korea sekali saja, namun seringkali dilakukan penayangan ulang, membuat para penonton yang tertinggal episode dapat menonton episode yang terlewat. Tidak seperti sinetron, yang dimana jika kita sudah terlewat episode, kebisaan kita untuk menonton susulan memiliki peluang yang kecil, karena sinetron memiliki jumlah episode yang banyak, sehingga sulit untuk melakukan penayangan ulang. 

Selain karena jumlah episode, tetapi plot atau alur yang disampaikan di drama Korea jauh lebih masuk akal, simpel, penuh plot twist, dan memiliki banyak ragam genre daripada sinetron. Seringkali sinetron di Indonesia menampilkan plot yang cukup klise, dan memiliki alur yang mudah untuk diubah, tetapi disampaikan dengan jalan cerita yang panjang juga belibet.

  1. Dampak Drama Korea terhadap Masyarakat Indonesia

Beberapa dampak yang terasa di masyarakat Indonesia sendiri diantaranya : 

  • Meningkatnya kualitas dunia perfilman/drama/sinetron/series Indonesia.

  • Mengenal budaya baru dari Korea Selatan yang mempengaruhi fashion, dan lain halnya terhadap masyarakat Indonesia

  • Meluasnya para pecinta Korea Selatan yang memiliki kesukaan mengkoleksi barang yang berhubungan dengan Korea sehingga perekonomian masyarakat Indonesia terbantu.

  • Terjalin kerjasama bilateral Indonesia dan Korea Selatan di berbagai sektor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun