Berpalingnya Masyarakat Indonesia kepada Drama Korea
Tidak hanya kalangan muda saja yang saat ini sudah berpaling dari sinetron ke drama Korea, tetapi kalangan dewasa yang lahir sekitar 80an dan 90an pun berpaling, karena mereka sebenarnya mengikuti drama Korea yang saat itu masih di tayangkan di berbagai saluran televisi di Indonesia, seperti Endless Love, Winter Sonata, Full House, Princess Hours, Boys Over Flower, dan masih banyak lagi.Â
Keterbatasan akses saat itu, membuat stasiun televisi tidak hanya menayangkan drama Korea sekali saja, namun seringkali dilakukan penayangan ulang, membuat para penonton yang tertinggal episode dapat menonton episode yang terlewat. Tidak seperti sinetron, yang dimana jika kita sudah terlewat episode, kebisaan kita untuk menonton susulan memiliki peluang yang kecil, karena sinetron memiliki jumlah episode yang banyak, sehingga sulit untuk melakukan penayangan ulang.Â
Selain karena jumlah episode, tetapi plot atau alur yang disampaikan di drama Korea jauh lebih masuk akal, simpel, penuh plot twist, dan memiliki banyak ragam genre daripada sinetron. Seringkali sinetron di Indonesia menampilkan plot yang cukup klise, dan memiliki alur yang mudah untuk diubah, tetapi disampaikan dengan jalan cerita yang panjang juga belibet.
Dampak Drama Korea terhadap Masyarakat Indonesia
Beberapa dampak yang terasa di masyarakat Indonesia sendiri diantaranya :Â
Meningkatnya kualitas dunia perfilman/drama/sinetron/series Indonesia.
Mengenal budaya baru dari Korea Selatan yang mempengaruhi fashion, dan lain halnya terhadap masyarakat Indonesia
Meluasnya para pecinta Korea Selatan yang memiliki kesukaan mengkoleksi barang yang berhubungan dengan Korea sehingga perekonomian masyarakat Indonesia terbantu.
Terjalin kerjasama bilateral Indonesia dan Korea Selatan di berbagai sektor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H