Mohon tunggu...
ALMA FITRIA MILANIA
ALMA FITRIA MILANIA Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menulis membantu untuk menuangkan ide

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Ciptakan Aplikasi Deaf Care sebagai Wadah Informasi untuk Pendamping para Penyandang Difabel Dengar dan Wicara

26 Agustus 2021   11:30 Diperbarui: 26 Agustus 2021   11:56 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim PKM-PM mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) yang beranggotakan 5 orang yang berasa dari jurusan Teknik Industri, Informatika, dan Psikolog yakni Alma Fitria Milania, Abdul Aziz Al Jabbar, Andrian Naufaldi Hamid, Albarra Naufala Erdanto, dan Aura Nabila telah mengembangkan sebuah aplikasi dalam membantu orang tua yang memiliki buah hati dengan difabel dengar dan/ difabel wicara dalam memenuhi kebutuhan informasi bernama Deaf Care.

”Besar perhatian kami kepada keluarga yang masih sulit dalam mengumpulkan informasi bilamana terdapat anggota keluarga mereka yang memiliki kebutuhan lebih dalam mendengar. 

Aplikasi Deaf Care kami InsyaAllah menjadi wadah informasi yang dibutuhkan setiap keluarga yang memiliki anggota keluarga difabel dengar dan/ difabel wicara” Ujar Albarra sebagai anggota tim PKM-PM.

Orang tua dari anak disabilitas memiliki tanggungjawab yang jauh lebih kompleks daripada anak tanpa disabilitas, seperti kebutuhan perawatan, terapi medis, serta kebutuhan yang hadir karena keterbatasan anak dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Aksesbilitas dari difabel dengar dan/ difabel wicara pun menjadi isu di Solo Raya, mulai dari aksesbilitas fisik maupun non fisik. 

Hal tersebut menjadi ketakutan tersendiri bagi orang tua dari penyandang tuna rungu. Problematika lain yang sering dihadapi oleh para orang tua di awal adalah ketidaksiapan dalam menghadapi anak penyandang difabel dengar dan/ difabel wicara.

Stres tidak hanya dirasakan oleh anak atau anggota penyandang difabel dengar dan/ difabel wicara. Pada dasarnya orang tua akan merasakan parental stress atau stres yang berkaitan dengan peran sebagai orang tua. 

Stres pada orang tua dengan anakdifabel dengar dan/ difabel wicara dapat diakibatkan oleh kerentanan anak terhadap penyakit, permasalahan perilaku, peningkatan kebutuhan perawatan, perasaan kurang kompetensi maternal pada ibu, peningkatan kebutuhan finansial, dan keterbatasan dukungan. Salah satu keterbatasan yang muncul adalah keterbatasan informasi.

Keterbatasan informasi terkait layanan kesehatan dan artikel informatif merupakan beberapa keluhan yang muncul di mitra kami, yaitu komunitas orang tua dari anak difabel dengar dan/ difabel wicara yang bernama Deaf Family Solo Raya

Selain itu, keterbatasan informasi lainnya adalah terkait bagaimana berkomunikasi serta memperlakukan anak penyandang tunarungu yang sesuai. 

Media untuk belajar Bahasa isyarat yang terbatas pun menjadi batasan dan keluhan bagi orang tua untuk belajar berkomunikasi dengan anak yang memiliki disabilitas tunarungu.

Komunitas Deaf Family Solo Raya adalah komunitas yang mewadahi para orangtua dari anak penyandang tunarungu. Komunitas ini berpusat di Kota Solo tepatnya di Mojosongo, Jebres, Surakarta. 

Komunitas Deaf Family Solo Raya ini mencakup wilayah sekitar Kota Surakarta seperti Sragen, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, dan Klaten. Jumlah penyandang tunarungu yang menjadi anggota di komunitas ini mencapai 267 individu. 

Walaupun angka tersebut cukup tingi, hal tersebut tetap menjadikan penyandang difabel dengar dan/ difabel wicara menjadi kaum minoritas. Sehingga jumlah tempat yang mewadahipun kecil hingga muncullah masalah aksesbilitas.

”Harapanya Deaf Care menjadi aplikasi solutif yang digunakan oleh setiap orang tua yang memiliki buah hati yang difabel dengar dan/ difabel wicara. Aplikasi yang telah kami rancang sudah disesuaikan dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh teman-teman komunitas Deaf Family Solo Raya” Ujar Alma sebagai ketua tim

Aplikasi Deaf Care sendiri adalah aplikasi yang secara terintegrasi menyediakan data dan informasi pendukung yang diperlukan oleh pengguna. Dengan memanfaatkan aplikasi berbasis web dapat disediakan informasi tersebut dan menjadi penghubung antara pasien atau keluarga pasien dengan para penyedia layanan penunjang kebutuhan disabilitas pendengaran dan wicara tersebut. 

Aplikasi ini hadir untuk menjawab dari permasalahan dan problematika yang dirasakan oleh orang tua dari difabel dengar dan/ difabel wicara. 

Layanan yang dapat dinikmati dengan aplikasi Deaf Care adalah: Informasi tentang jadwal dan lokasi praktek dokter THT dan anak; Informasi tentang jadwal dan lokasi praktek terapi wicara maupun terapi okupasi baik yang dilakukan secara tatap muka maupun secara daring/ teleterapi; Informasi tentang artikel edukatif dan kesehatan; Informasi tentang donasi atau hibah untuk bidang difabel dengar dan/ difabel wicara; Informasi tentang sekolah luar biasa/ sekolah inklusi untuk difabel dengar dan/ difabel wicara; Informasi tentang komunitas tuna rungu di area Solo Raya.

Aplikasi ini juga sedang dalam tahap pendaftaran hak cipta atau HAKI. Pengembangan aplikasi Deaf Care sudah mencapai 100% dimana aplikasi tersebut sudah dapat diakses melalui deafcareindonesia.com. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun