Mohon tunggu...
Pendidikan

Siapkah Indonesia Menaikkan Industrinya dengan Teknologi "Virtual Reality" dan "Augmented Reality"?

19 Juli 2018   00:34 Diperbarui: 19 Juli 2018   00:48 1408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nama: Alma Fitria Rahma

Nim: 1600030197

Teknologi adalah sarana untuk menciptakan alat yang tentunya memiliki beragam macam proses untuk mengolahnya serta memiliki fungsi yang cukup berguna dan bermanfaat untuk permasalahan dan pengetahuan kehidupan manusia sehari -- hari. Penerapan teknologi tentunya bisa diterapkan dimana saja seperti berada di tempat kerja, sekolah, tempat wisata dan kapan saja seperti keperluan untuk berkomunikasi, transportasi dan hal lainnya.

Teknologi jadi sarana pendukung atau penunjang untuk menaikkan atau memasarkan bisnis sebuah perusahaan seperti memberikan pelayanan untuk pelanggan produk-produk yang mereka ciptakan , untuk menaikkan keunggulan yang cukup kompetitif banyak perusahaan yang menggunkan teknologi yang cukup canggih. Faktor-faktor yang disebutkan tadilah yang menjadi penyebab kenapa teknologi itu menjadi sifat yang cukup dinamis, teknologi setiap waktunya harus memiliki sesuatu yang harus di upgrade.

Teknologi zaman sekarang ini telah menjadi kebutuhan banyak orang yang berasal dari berbagai golongan masyarakat. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang dan semakin mendunia. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi baru dan penemuan baru yang sederhana hingga ke penemuan yang berada di tingkat yang sangat rumit. Zaman sekarang kemajuan negara sebenarnya dinilai dari seberapa jauh tingkat kemajuan teknologi dan ilmu di negara tersebut.

Teknologi Virtual Reality dan Augmented Reality merupakan teknologi canggih yang akhir-akhir ini cukup menyita perhatian masyarakat dunia termasuk masyarakat Indonesia. Masyarakat saat ini sudah mulai mengetahui teknologi tersebut namun tidak begitu mengetahui terlalu dalam, mereka hanya mengetahuinya secara singkat yaitu teknologi yang memadukan dunia nyata dan dunia virtual atau maya.

Pengertian dari Virtual Reality adalah teknologi yang membuat pengguna merasa terbawa ke lingkungan di dunia nyata yang ditiru dan diaplikasikan ke komputer, sedangkan Augmented Reality adalah teknologi baru yang mana indikatornya terdiri benda maya yang berbentuk dua atau tiga dimensi. 

Perbedaan dari kedua teknologi ini cukup kelihatan jelas yaitu Virtual Reality sendiri teknologi yang membuat penggunanya benar-benar putus kontaknya atau interaksinya dengan dunia nyata karena hanya berfokus pada lingkungan yang ada di dunia maya tersebut, sedangkan Augmented Reality yang berarti Realitas Tambahan berbentuk perpaduan sebagian benda dunia maya ke dunia nyata dan cukup mudah untuk di lakukan.

Produk-produk hasil ciptaan teknologi tersebut salah satunya adalah Virtual Reality dengan Samsung Gear VR dan sebagai sarana untuk dalam bidang game yang berfungsi menambah imajinasi pengguna, sedangkan Augmented Reality sendiri dulunya sudah sempat menarik minat Indonesia sehingga tidak hanya berada di tingkat ketertarikan atau perhatian saja melainkan sudah menjadi pengguna saat itu. Hal tersebut tidak lain adalah salah satu game dari karaket anime jepang yaitu Pokemon Go.

Game ini sempat menarik banyak ketertarikan dan minat dari masyarakat Indonesia yang berasal dari berbagai macam kalangan terutama anak-anak dan remaja untuk mencoba game tersebut, yang mana pengguna bisa berburu karakter monster yang ada di Pokemon dengan karakter monster tersebut telah di aplikasikan ke dunia nyata keberadaannya.

Game ini dulu sempat menjadi viral di Indonesia, apalagi konsumennya yang kebanyakan anak-anak dan remaja tentunya sangat merasa senang dan asik karena karakter Pokemon yang biasa mereka lihat di kartun bisa dijadikan game dengan cara diburu yang mana membuat pengguna berkeliling di daerah sekitar lingkungan rumah atau sekitar mereka serta ditambah lagi karakter animal yang ada di Pokemon Go tersebut bisa di aplikasi kan di lokasi-lokasi yang berada di dunia nyata. Eksistensi game ini bermula sejak 2-3 tahun yang lalu, namun semenjak tahun 2017 lalu game Pokemon Go ini turun eksistensinya di Indonesia.

Masyarakat Indonesia adalah karakteristik yang memang terbuka dengan sesuatu yang baru seperti budaya baru, trend baru termasuk dengan teknologi. Namun, tak bisa dipungkiri proses penerimaan tersebut berjalan dengan jangka waktu yang lama. Masuknya teknologi Augmented Reality dan Virtual Reality di Indonesia saat ini baru meranjak pada tingkat perhatian saja, maksudnya adalah masyarakat Indonesia saat ini baru saja pada tingkat tertarik untuk mengetahui apa itu Augmented Reality dan Virtual Reality namun belum pada tingkat bagaimana cara kerja teknologi tersebut ataupun ketertarikan untuk menggunakan teknologi tersebut.

Orang-orang yang ingin mengetahui hal tersebut juga terbilang masih sedikit, namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan bisa bertambah walaupun perlahan. Berdasarkan hasil riset dari DailySocial yang membahas tentang pemahaman Virtual Reality dan Augmented Reality di Indonesia dengan diikuti 1013 responden dari seluruh Indonesia, dapat ditemui beberapa kesimpulan:

Pengguna VR dan AR masih belum meluas di Indonesia. Ini bisa dikaitkan dengan berbagai alasan, antara lain harga, biaya, ketersediaan, ragu mencoba teknologi baru, dan lainnya;

Kendati demikian, responden menunjukkan antusiasme terhadap kemungkinan VR/AR saat diminta tanggapan tentang peng-aplikasiannya di bidang pendidikan, periklanan, dan pekerjaan profesional;

Bisnis VR/AR memiliki jalan yang panjang karena belum banyak dimanfaatkan konsumen Indonesia. Bukan berarti pemain VR/AR harus menyerah, tapi lebih ke arah dibutuhkannya banyak landas bisa sebelum lepas landas.

Namun siapkah Indonesia menghapi potensi dari kedua teknologi dan mencari keuntungan terhadap kegiatan -- kegiatan yang menyangkut aspek kehidupan manusia melalui teknologi tersebut? Karena mengingat kedua teknologi ini cukup sulit untuk didapatkan dan mengaplikasikannya seperti teknologi Virtual Reality membutuhkan alat atau berbagai perangkat tambahan untuk menggunakannya yaitu headset VR yang berbentuk seperti kacamata selam dan dilengkapi dengan lensa hitam.

Adapula sarung tangan untuk membantu mendeteksi gerakan tetapi perangkat-perangkat tersebut tentunya didapat dengan harga yang tidak murah walaupun Augmented Reality sendiri cukup mudah untuk didapatkan karena untuk sekarang ini teknologi tersebut hanya memerlukan media yang tidak sulit seperti smartphone ataupun gadget sebagainya.

Untuk Virtual Reality juga belum terlalu banyak persediaannya jika untuk umum dan sulit didapatkan hanya beberapa perusahan yang mengunakan untuk keperluan bisnis atau kegiatan serta kemampuan penerapannya juga terbatas selain di bidang permainan dan industri, untuk penyebaranya di Indonesia sendiri teknologi VR pun terbilang masih sedikit contohnya hanya ada satu di beberapa tempat bermain yang ada di mall di Indonesia dan itupun tidak semua mall di Indonesia.

Sebenarnya untuk industri teknlogi seperti ini Indonesia masih dalam tingkat perkembangan jadi masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengenal kedua teknologi dan juga seharusnya berkat teknologi -- teknologi ini Indonesia mampu mempunyai peluang untuk menaikkan tingkat industri teknologi yang ada di Indonesia, namun industri ini tidak bisa berkembang jika penggunanya juga belum siap dengan kegunaan teknologi tersebut.

Maka dari itu siapkah Indonesia membantu meningkatkan industri teknologi Indonesia dengan teknologi Virtual Reality dan Augmented Reality, mengingat kebanyakan karakter masyarakat Indonesia adalah tertarik dan mengikuti sebuah trend atau sesuatu yang viral namun hal tersebut hanya bertahan untuk sementara.

Tantangan terbesar untuk Augmented Reality di Indonesia adalah bagaimana teknologi tersebut bisa mempertahankan keeksistensian untuk jangka waktu yang lama. Sedangkan teknologi Virtual Reality di Indonesia sendiri penyebarannya masih tidak merata maka perkembangan VR sendiri masih sangat dikhawatirkan saat ini.

Sumber: 

Potensi Industri VR dan AR di Indonesia bagi Discovery Nusantara Capital

Perkembangan dan Potensi Teknologi VR dan AR di Indonesia

Langkah Berat Bisnis Virtual Reality di Indonesia

Pengertian Virtual Reality

Penerapan Teknologi Augmented Reality

Winarno, Budi. 2008. Globalisasi Peluang atu Ancaman Bagi Indonesia. Jakarta: Erlangga

Nurhaidah, M. Insya Musa. 2015. Dampak Pengatuh Globalisasi Bagi Kehidupan Bangsa Indonesia. Vol 3. No. 3, April 2015. Diambil dari: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/PEAR/article/download/7506/6178   (19 April 2018)

https://books.google.co.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun