Mohon tunggu...
allyanindriarsyta
allyanindriarsyta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Andalas

Allyanindri Arsyta, Haikal Yandri, Heliza Afifa, Jessica Meisya, Radit Weno R

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Persepsi Mahasiswa Hukum terhadap Penegakan Hukum di Indonesia

4 Desember 2024   21:34 Diperbarui: 4 Desember 2024   21:41 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mahasiswa juga mengungkapkan pandangan mengenai peran mereka sebagai bagian dari masyarakat hukum. Mereka menilai bahwa penting untuk memulai perubahan dari tingkat individu dengan mematuhi aturan hukum, meningkatkan kesadaran hukum, dan mengedukasi masyarakat luas tentang pentingnya penegakan hukum yang berkeadilan. Selain itu, mahasiswa melihat diri mereka sebagai pengawas yang dapat melaporkan pelanggaran hukum kepada pihak berwenang, serta sebagai bagian dari masyarakat yang menghormati dan mendukung tegaknya supremasi hukum. Peran ini, menurut mereka, adalah bentuk kontribusi nyata dalam mendorong perbaikan sistem hukum Indonesia yang lebih adil dan inklusif.

Dengan pandangan yang mencakup dimensi positif dan negatif, mahasiswa hukum Universitas Andalas menunjukkan bahwa mereka memiliki kesadaran kritis terhadap berbagai persoalan penegakan hukum di Indonesia. Mereka menilai bahwa meskipun ada perkembangan dalam sistem hukum, tantangan besar seperti korupsi, ketimpangan hukum, dan birokrasi yang rumit masih menjadi hambatan utama. Persepsi ini mencerminkan kebutuhan akan reformasi hukum yang lebih komprehensif untuk mewujudkan sistem hukum yang tidak hanya responsif tetapi juga berkeadilan, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan tujuan negara hukum yang tercantum dalam UUD 1945 (Candra & Sinaga, 2021; Hutagalung, 2011; Bagus, 2022).

KESIMPULAN

Penegakan hukum di Indonesia merupakan pilar penting dalam menciptakan keadilan, ketertiban, dan kemanfaatan bagi masyarakat. Namun, implementasinya masih menghadapi berbagai tantangan signifikan, seperti korupsi, lemahnya integritas aparat penegak hukum, serta sistem peradilan yang kompleks dan birokratis. Kendala-kendala ini tidak hanya menghambat supremasi hukum tetapi juga memperburuk kepercayaan publik terhadap sistem hukum Indonesia.

Di sisi lain, terdapat perkembangan positif dalam penegakan hukum, seperti digitalisasi sistem peradilan dan upaya reformasi regulasi. Namun, kemajuan ini masih belum cukup untuk mengatasi tantangan struktural yang ada. Persepsi mahasiswa hukum Universitas Andalas mencerminkan pandangan yang seimbang antara harapan terhadap kemajuan hukum dan kritik terhadap ketimpangan serta praktik diskriminatif dalam penegakan hukum.

Sebagai generasi penerus yang akan berperan dalam sistem hukum, mahasiswa hukum menunjukkan kesadaran akan tanggung jawab mereka untuk mematuhi aturan hukum, meningkatkan kesadaran masyarakat, serta berkontribusi dalam mewujudkan reformasi hukum. Dengan pendekatan yang lebih berkembang dan mencakup semua pihak, peran mahasiswa dapat menjadi salah satu motor penggerak menuju sistem hukum yang lebih adil dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun