Rusaknya Moral Seseorang di Perkotaan! Begini 7 Penjelasannya!

Perkotaan nama suatu daerah yang terhias gemerlap lampu kota yang indah, gedung-gedung tinggi, dan arsitektur megah. Nuansa kehidupan di perkotaan mempunyai kemewahan dan keindahan yang tak terbantahkan. Jalan yang ramai dipenuhi hiruk-pikuk aktivitas. 

Perkotaan mempunyai kemewahan dan keindahan sebagai hiasan yang layak diperlihatkan. Namun, dibalik semua keindahan itu terdapat kehidupan yang negatif dan menyeramkan. Narkoba, alkohol, seks bebas, hedonisme, premanisme menjadi bayangan gelap sebuah perkotaan. Seringkali seseorang dengan latar belakang kepolosan dan ketidaktahuan mudah terjerumus hal-hal tersebut yang menyebabkan seseorang itu mendapatkan kerusakan moral ketika hidup di sebuah perkotaan. Lalu mengapa seseorang dapat terpapar kerusakan moral? 

Berikut adalah faktor-faktor yang membuat seseorang rusak :

1. Kurangnya Pondasi Agama

Nilai agama pada seseorang itu sangat penting karena agama itu sendiri mempunyai sifat seseorang untuk mengatur jalannya kehidupan dalam menghadapi tantangan yang ada. Ketika seseorang tidak mempunyai landasan agama yang kuat pastinya akan cenderung lebih mudah terjerumus hal-hal negatif. Berbeda dengan seseorang yang mempunyai pondasi agama yang kuat, pastinya akan cenderung lebih susah untuk terjerumus hal-hal negatif. 

2. Rasa Penasaran

Rasa penasaran yang berlebihan juga menjadi salah satu faktor penyebab kerusakan seseorang. Karena rasa penasaran dapat mengantarkan seseorang untuk melakukan sesuatu tanpa memikirkan apa dampak yang akan terjadi setelahnya. Rasa penasaran timbul dari lingkaran pertemanan yang kurang sehat, seperti doktrin-doktrin negatif yang bermula dari ucapan seseorang yang terdengar sehingga menimbulkan rasa penasaran muncul. 

3. Hasutan 

hasutan buruk bisa mengantarkan seseorang pada rasa ingin tahu, selayaknya manusia umumnya sifat manusia itu pastinya mempunyai rasa ingin tahu. Dan dari hal tersebut otomatis seseorang akan terdorong untuk melakukan hal yang mungkin negatif tanpa memikirkan apa dampak yang akan terjadi contoh detailnya dikarenakan pergaulan salah, seorang teman yang terus memberikan masukan-masukan yang negatif seolah-olah menghipnotis pikiran seseorang yang tadinya tidak tahu akhirnya menjadi ingin tahu maka timbul rasa penasaran dan rasa ingin mencoba. 

4. Tersedianya Sesuatu Yang Diinginkan 

Dikarenakan otak manusia selalu diselimuti oleh rasa ingin tahu dan ingin mencoba hal-hal yang baru maka, ketika suatu apapun yang diinginkan seseorang itu sudah tersedia dan dapat diakses maka akan secara sadar dan berkemungkinan besar seseorang itu akan mencobanya. Contoh lebih detailnya adalah seseorang yang belum pernah mengonsumsi minuman keras, ketika minuman keras itu tersedia di depannya dan dapat dinikmati maka kemungkinan besar akan mencoba walaupun hanya sekedar mencicipi. 

5. Kurangnya Pengawasan

Pengawasan menjadi nilai penting seseorang agar lebih terjaga terhadap suatu hal buruk yang akan terjadi. Kebanyakan orang-orang yang kurang dalam hal pengawasan terutama pengawasan orang tua, seseorang cenderung akan lebih merasa bebas dan tidak ada halangan apapun untuk melakukan hal apapun sesukanya. Maka dari itu pengawasan menjadi salah satu elemen yang penting bagi seseorang dalam melakukan tindakan apapun. 

6. Salahnya Pergaulan

Pergaulan yang salah seringkali memicu seseorang untuk lebih mudah terpapar perilaku negatif dan norma yang kotor sehingga dampaknya hanya akan memperburuk keadaan dan situasi yang ada. Pergaulan yang salah itu sangat mengancam keselamatan masa depan seseorang, apalagi dengan latar belakang kepolosan dan ketidaktahuan anak desa, alangkah baiknya ketika ingin mencari sebuah pergaulan carilah pergaulan yang mempunyai manfaat pada diri kita sendiri dan yang terpenting adalah meninggalkan segala bentuk pergaulan yang salah dalam kehidupan yang membuat rusak. 

7. Kurang Kesibukan Positif

Seseorang yang tidak mempunyai aktivitas positif rentan terjerumus hal-hal negatif. Karena kurangnya fokus dan kekosongan waktu seseorang dapat mengantarkan kepada kebosanan sehingga memancing seseorang untuk melakukan hal yang baru dan lebih menantang. Pentingnya kesibukan positif mempunyai manfaat untuk memunculkan pemikiran seseorang menuju lebih terstruktur dan terarah, sementara kekosongan waktu dapat mengantarkan seseorang untuk mencari pengalihan yang mungkin memicu aktivitas yang negatif. 

Jadi, kesimpulannya adalah kerusakan moral seseorang dipicu oleh dorongan individual yang berawal dari hal kecil yang bersifat merusak seperti point-point diatas. Lalu yang harus dilakukan oleh seseorang saat ini sesuai dengan tantangan zaman yang ada adalah tetap kuatkan pondasi, hilangkan rasa penasaran, tetap pada lingkup yang sehat, masuk ke pergaulan yang positif, dan hindari paparan negatif dari siapapun dan dimanapun. 

Semoga bermanfaat.