Ketiga, layanan. Kota Podomoro terbilang memiliki layanan yang tidak hanya lengkap tetapi juga memerhatikan sisi estetika. Mulai dari leisure area, basketball court, gym and fitness centre, private cinema, mini bowling, pool table, podo club, swimming pool, outdoor lounge, outdoor terrace, mini amphitheatre, playground, rumah ibadah, dan terakhir sabuk hijau. Sabuk hijau atau green belt ini secara khusus dirancang oleh para arsitek lansekap Palmscape Singapore.Â
Salah satunya inner green belt yang membentang sepanjang 850 meter. Fasilitas yang diperoleh di sepanjang area inner green belt ini adalah row jalan selebar 8 meter yang dilengkapi bicycle line dan jogging track, bangku taman, zebra cross, mini amphitheater, dan pepohonan di sepanjang jalan utama yang telah dipilih dan dirancang sejak awal sebelum pembangunan kawasan.
Keempat, nilai investasi. Sebagai calon kawasan kota satelit dan mandiri --- Kota Podomoro Tenjo memosisikan diri sebagai The Next Serpong --- dapat diprediksikan bahwa nilai produk di kawasan ini terus meningkat, bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan kawasan serupa yang ada di barat Jakarta lainnya.Â
Salah satu faktor penentu meningkatnya nilai investasi di kawasan ini adalah akses. Di dalam kawasan Kota Podomoro sendiri nantinya akan terakses dengan berbagai lanskap perhotelan, pendidikan, kesehatan, dan tentunya kawasan komersial.Â
Dan di luar kawasan ini, sangat dekat dengan akses moda transportasi jalur tol dan jalur kereta, yang menjadi transportasi andalan para warga kota satelit pada umumnya.
Selamat menjadi bagian dari The Next Serpong.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI