Bermula dari kebutuhan akan hunian keluarga, saya mencoba mengunjungi permukiman Kota Podomoro yang berlokasi di Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor. Kota Podomoro adalah salah satu kawasan dengan ekosistem yang menempatkan keseimbangan kesehatan dan kehidupan dalam lanskap yang indah dan memiliki sabuk hijau yang menghubungkan setiap area di lingkungan tersebut.
Berlokasi di Jalan Terusan Utama Stasiun Tenjo, Kota Podomoro memiliki keunggulan akses yang dekat dengan dua moda transportasi utama, yakni tol Serpong - Balaraja dan stasiun Tigaraksa - Tenjo. Ini belum termasuk rencana pembangunan grand transit-oriented development (GTOD) yang mempermudah akses untuk keluar dan masuk kawasan Kota Podomoro.
Kota Podomoro menawarkan tiga produk unggulan, yakni residentials, shop houses, dan commercials.
Untuk area residentials, terbagi menjadi dua subproduk, yakni premium cluster dan deluxe cluster. Premium cluster terdapat tipe Angsana, Burgundy, Citrus, Damar, Edelweiss dan untuk deluxe cluster terdapat tipe Kalamenta, Kaliandra, Kana, Kenanga, dan Magnolia. Sama seperti area residentials, untuk shophouses terbagi menjadi dua produk, yakni premium shophouses dan deluxe shophouses.Â
Premium shophouses terdapat tipe Afara Business Park, Agatis Business Park, Amari Avenue, dan Andromeda Avenue. Sedangkan untuk deluxe shophouses terdapat tipe Kayu Manis Business Square, Lavender Arcade, Legrandia Arcade, dan Lotus Arcade. Dan terakhir untuk area commercials, sejauh ini berupa tipe Commercial Lot.
Ada empat keunggulan dari kawasan Kota Podomoro. Pertama, sang pengembang Agung Podomoro Land. Berbekal pengalaman lebih dari 50 tahun, Agung Podomoro Land memiliki visi untuk terus bertumbuh dalam bidang properti serta memberikan nilai kepada masyarakat demi misi mendukung program pemerintah dalam mendorong pembangunan perkotaan serta memajukan bangsa Indonesia melalui pembangunan hunian yang berkualitas dan area komersial yang berkelas.Â
Termasuk di antaranya adalah Podomoro City, Kuningan City Mall, Kota Kertabumi, Borneo Bay City, Orchard Park, Podomoro Golf View, Podomoro City Deli Medan, Senayan City, Baywalk Mall, Vimala Hills, CBD Pluit, dan Green Lake Sunter.
Kedua, master plan. Cukup beralasan jika kemudian kawasan ini dinamai dengan Kota Podomoro. Saat saya melihat lanskap kawasan yang dipamerkan di kantor pemasaran mereka di sisi gerbang timur kawasan ini, nyata jelas bahwa selain area utama permukiman (residentials) yang menjadi produk utama, ke depannya sudah direncanakan untuk dibangun rumah ibadah, pusat perbelanjaan, apartemen, rumah sakit, sekolah, berikut hotel di dalam kawasan ini.Â
Dan perencanaan ini tentu tidak sekadar rencana, terlebih melihat luas pengembangan area ini mencapai 650 hektare, atau kurang lebih luas Bandar Udara Soekarno -- Hatta.
Ketiga, layanan. Kota Podomoro terbilang memiliki layanan yang tidak hanya lengkap tetapi juga memerhatikan sisi estetika. Mulai dari leisure area, basketball court, gym and fitness centre, private cinema, mini bowling, pool table, podo club, swimming pool, outdoor lounge, outdoor terrace, mini amphitheatre, playground, rumah ibadah, dan terakhir sabuk hijau. Sabuk hijau atau green belt ini secara khusus dirancang oleh para arsitek lansekap Palmscape Singapore.Â
Salah satunya inner green belt yang membentang sepanjang 850 meter. Fasilitas yang diperoleh di sepanjang area inner green belt ini adalah row jalan selebar 8 meter yang dilengkapi bicycle line dan jogging track, bangku taman, zebra cross, mini amphitheater, dan pepohonan di sepanjang jalan utama yang telah dipilih dan dirancang sejak awal sebelum pembangunan kawasan.
Keempat, nilai investasi. Sebagai calon kawasan kota satelit dan mandiri --- Kota Podomoro Tenjo memosisikan diri sebagai The Next Serpong --- dapat diprediksikan bahwa nilai produk di kawasan ini terus meningkat, bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan kawasan serupa yang ada di barat Jakarta lainnya.Â
Salah satu faktor penentu meningkatnya nilai investasi di kawasan ini adalah akses. Di dalam kawasan Kota Podomoro sendiri nantinya akan terakses dengan berbagai lanskap perhotelan, pendidikan, kesehatan, dan tentunya kawasan komersial.Â
Dan di luar kawasan ini, sangat dekat dengan akses moda transportasi jalur tol dan jalur kereta, yang menjadi transportasi andalan para warga kota satelit pada umumnya.
Selamat menjadi bagian dari The Next Serpong.
