Mohon tunggu...
Agus Sujarwo
Agus Sujarwo Mohon Tunggu... Guru - Founder Imani Foundation

Founder Imani Foundation

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cerita Marching Band TK An-Nisaa'

4 Maret 2024   13:57 Diperbarui: 4 Maret 2024   13:58 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seperti diceritakan oleh Aisyah Tsabitah.

Mendampingi anak-anak berlatih marching band selama lebih dari satu dekade, sejak 2008, saya seolah menorehkan kuas di atas kanvas menggambar ornamen-ornamen yang sama namun dengan balutan warna yang beragam. Dimulai dari melihat mereka bersemangat, tertawa, menangis, raut wajah sedih, hingga sorak-sorai luapan kebahagiaan. Saya seperti menyaksikan sejarah yang terulang dan dengan cara yang berbeda dan begitu mengesankan. 

Semua bermula dari hasrat sekolah kepemimpinan An-Nisaa' di 2008 melalui para pendiri tim marching band Sekolah TK An-Nisaa', yakni Ibu Yuliana dan Ibu Susi Susana. Seolah mengulang masa lalu ketika Ibu Rasyid Izada berpeluh keringat mencoba menemukan sosok-sosok yang dapat memimpin TK An-Nisaa', Ibu Yuliana dan Ibu Susan pun juga mencari untuk menemukan sosok yang tepat untuk memimpin tim marching band Sekolah  TK An-Nisaa'. 

Alhamdulillah, atas kehendak Allah, keduanya pun dipertemukan dengan sosok M. Fajri Ramadhan (koordinator pelatih), Hari Fitriyadi (pelatih utama perkusi), Syahrul Ramdhani (pelatih perkusi), dan Muhammad Ilham Izzan (pelatih utama color guard). 

Tonggak Sejarah

Tepat di tahun yang sama ketika memulai debut di 2008, tim marching band langsung menorehkan prestasi. Untuk pertama kalinya mereka mengikuti kompetisi bersaing dengan para tim yang lebih mula nan berpengalaman, atas izin Allah untuk pertama kalinya pula mereka menjadi sang jawara di ajang Kompetisi Marching Band Terbuka KOMBAT 2008 yang dilaksanakan di Gedung Olah Raga Kabupaten Tangerang.

Walhasil, raihan tahta tersebut memberikan energi kebahagiaan dan keyakinan yang membara bahwa mereka bisa menjejakkan langkah ke tingkatan yang lebih tinggi yakni ke jenjang nasional.  

Berlanjut di 2009, mereka meraih juara umum KOMBAT tingkat Kabupaten Tangerang berikut ragam kategori yang disandang: juara I kategori analisa musik, juara I kategori general effect, juara I kategori visual, juara I kostum terbaik, dan juara II kategori colorguard. Dan masih di tahun yang sama, mereka menjadi juara I di ajang Porseni tingkat Kota Tangerang Selatan.

Sungguh mahabenar Allah dengan segala firman-Nya. Sejarah itu seakan kembali terulang. Untuk pertama kalinya kembali mengikuti kompetisi dan kali ini di tingkat nasional, dan untuk pertama kalinya tim marching band TK An-Nisaa' dinobatkan sebagai juara umum tingkat nasional Kids Band Festival V 2010 memperebutkan Piala Presiden Republik Indonesia! 

Raihan juara umum ini pun disertai dengan banyak perolehan gelar: kategori terbaik I colorguard, kategori terbaik I general effect, kategori terbaik I analisis musik ritmis, kategori terbaik I marching maneuvering, kategori terbaik II busana unit, kategori terbaik II analisa musik melodis, kategori terbaik II display & snowmapship, kategori terbaik III busana drum major kategori terbaik III busana field commander, dan juara I majorette. 

Dan satu keberkahan terindah yang kemudian didapatkan oleh tim marching band TK An-Nisaa' ini adalah ketika diberikan kesempatan untuk tampil pada acara Dirgahayu ke-65 Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta. Catatan sejarah ini menjadi begitu sangat mengagumkan, mengingat secara historis kesempatan tim marching band untuk tampil di Istana Negara hanya diberikan di jenjang SD hingga dewasa. 

An-Nisaa' telah nyata mencetak sejarah menjadi tim marching band TK pertama yang tampil di altar tertinggi kenegaraan: Istana Negara!

Meluruskan Pemahaman 

Dan tanpa menurunkan nilai akan rangkaian prestasi yang telah diperoleh. Tanpa mengabaikan alih-alih melupakan semangat dan kerja keras selama dalam kawah candradimuka marching band TK An-Nisaa', pemahaman yang perlu dibentuk dan diyakini, bahwa the end in mind kita sebagai guru, pelatih, pun orang tua yang selama ini menjadi saksi atas peluh keringat, rasa sakit, luapan kegembiraan yang pernah kita temukan dalam diri mereka adalah: mengantarkan mereka untuk berjejak tegak. 

Para anggota tim marching band TK An-Nisaa' ini terseleksi berdasarkan minat, dan bukan bakat. Dengan latar belakang potensi yang beragam, para calon pemimpin masa depan ini terus giat berlatih untuk memberikan yang terbaik.

Maka, saat kita kelak melihat mereka melangkah tegap menuju tengah lapangan, memerankan tugas dengan baik, dan mengakhiri pertunjukan dengan rasa bangga, itu adalah kado terindah yang pernah mereka persembahkan. That's enough!  

Generasi Emas 2024

Saya perlu sampaikan setidaknya dua fakta bahwa generasi marching band 2024 ini hebat!

Pertama, the first training for the first leading. Mohon maaf jika kemudian mencoba untuk mengaitkan generasi 2024 dengan generasi sebelumnya. Semuanya hebat. Namun fakta tidak terbantahkan bahwa generasi 2024 ini hanya belajar marching band untuk pertama kalinya di jenjang TK B. Ini berbeda dengan generasi sebelumnya yang mulai belajar sejak di TK A. Jika di generasi sebelumnya mereka belajar selama dua tahun, generasi 2024 ini belajar hanya dalam kurun satu tahun.

Kedua, the extreme season. Selaras dengan dalil pertama. Waktu yang seolah menghimpit ini tidak hanya berkaitan dengan masa akademis di sekolah. Jadwal kompetisi ternyata juga dimajukan ke Mei 2024. Waktu berlatih yang tidak selama generasi sebelumnya dan ditambah jadwal kompetisi yang semakin cepat seolah memaksa dan mengasah soft skill mereka untuk berdamai dengan keadaan.

Hanya dalam hitungan kurang dari satu tahun, mereka memiliki tiga target komposisi; teknik bermain, penguasaan lagu, dan juga koreografi tim. Maka tidaklah bijak jika kita menjadikan situasi ini kelak sebagai alibi, tetapi justru menjadikannya sebagai spirit always do the best and god saves the rest.  

Situasi ini mengingatkan saya pada petuah sang mahaguru kepemimpinan Anthony Robbins:

Good times create week people.

Weak people create bad times.

Bad times create strong people.

Strong people create good times.

Semoga extreme season ini kelak mengantarkan mereka menjadi para pemimpin kuat yang kuasa lahirkan momen-momen indah nan hebat. Allahu alam bisshawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun