Tentang pengalaman, dulu saat kecil saya memang suka mencari tahu hal-hal baru, baik dengan melalui menonton film, membuka-buka komik, mencari informasi di internet, atau mengalami langsung. Saya menyukai film Sherlock Holmes atau film-film besutan Christopher Nolan.Â
O ya miniseri HBO Band of Brothers juga. Kasus ledakan reaktor Chernobyl. Rata-rata memang hal-hal berbau investigatif.Â
Alhamdulillah juga, orang tua saya mendidik saya agar lebih dekat dengan Islam sehingga saya memiliki panduan dalam cara hidup. In case, kenapa sekolah membuat peraturan? Intinya agar memudahkan warga sekolah. Sama seperti Allah mengapa membuat peraturan melalui agama Islam. Intinya juga sama agar hidup lebih mudah dijalani. Â
Karier investigatif?
Fraud analyst ini sebenarnya bagian dari risk management. Jadi senantiasa mengiringi setiap industri bisnis di mana pun berada. Yang membedakan adalah tingkat kompleksitasnya. Jika di warung kaki lima, kasusnya mungkin sesederhana si penjual mengakali timbangan. Namun untuk level unicorn big commerce, kasusnya digital minded. Butuh kecakapan solutif yang minimal setara dengan level problem yang ada.Â
Saya berpesan untuk para digital user. Internet itu mirip kardus. Semua barang bisa masuk; mulai dari yang baik hingga yang buruk, mulai yang original sampai yang merek palsu, mulai dari yang santun hingga tak bernorma.
 User harus punya filter untuk memilah mana fakta mana opini, mana yang menang benar dan mana yang dibuat seolah-olah benar. Telitilah sebelum melakukan transaksi dan belilah barang dengan mempertimbangkan sisi manfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H