Adakah indikator ketika sebuah transaksi dinyatakan janggal? Langkah apa yang dilakukan?
Ungkapan sederhana yang perlu selalu diingat adalah setiap aksi kejahatan senantiasa meninggalkan jejak atau tidak akan pernah ada kejahatan yang sempurna. Setiap aksi fraud ini selalu meninggalkan pola; misalnya sama alamat pengirimannya, sama nama pengirimnya, atau perilaku pengiriman barangnya. Untuk itu, kita juga sudah siapkan sebuah sistem yang memang dirancang untuk mendeteksi kejahatan-kejahatan keuangan semacam ini.
Saat kita menemukan adanya indikasi kecurangan, kita mengumpulkan data untuk bukti. Lalu kita menghubungi terduga untuk meminta klarifikasi tentang hal tersebut. Jika memang benar, kita awalnya akan memberikan teguran dan one time chance.Â
Kita berikan satu kesempatan lagi untuk memperbaiki. Namun jika kemudian diulang lagi, kita pasti akan menutup akun sang pelaku ini sehingga ia tidak bisa lagi bertransaksi di ecommerce yang kita miliki.
Apa saran agar menjadi konsumen cerdas?
Do not be impulsive shopper. Belanja juga harus pakai logika. Jangan karena bagus iklannya, atau lucu tampilannya, lalu kita belanja tanpa mempertimbangkan sisi utilitas. Jika ingin mendapat keuntungan lebih, jadilah pelanggan yang royal atau silakan untuk memanfaatkan kesempatan semacam cashback, vaucer, give away, atau marketing promo lainnya, tentu hanya untuk kepentingan pribadi. Fair play.
Kecakapan apa yang perlu dimiliki oleh seorang fraud analyst?
Saya sendiri punya background international business management. Berarti mesti paham tentang how business works. Di kantor pun saya memiliki tim dengan latar belakang keilmuan yang berbeda, kebanyakan dari hukum dan information technology (IT).Â
Pemahaman tentang bisnis harus, namun yang utama juga adalah diimbangi dengan analytic thinking; kemampuan berpikir analitis dan kritis. Analitis berarti punya bekal big data dan kritis berarti selalu mau untuk belajar dan bertumbuh.
Kritis ini penting karena tidak semua kasus selalu tuntas berbekal standard operational procedure (SOP). Pengalaman, intuisi, juga ketelitian menjadi modal penting menjadi seorang fraud analyst. Ketelitian ini penting karena saya sendiri pernah mengalaminya.Â
Saya secara tidak sengaja pernah membekukan seller account yang notabene sudah berpenghasilan di atas Rp500 juta. That's my fault. Saya dipanggil sama atasan, diminta memberikan penjelasan, dan sekarang alhamdulillah I am turning back on.