Tapi suaramu…
Lamat dalam diam ingat diri
Tiada sempurna dalam raga yang ringkih ini
Ada kuasa sempurna dari zat mahadaya yang engkau namai Illahi
Suaramu, bening penuh nuasa, bertaut bersama nyanyian, beriring, naik-turun-meliuk
Â
Suaramu merdu,  merdu maafnya Illahi, mendayu, menderu, didihkan rasa...
Dirinya yang tak bernyawa, membawa lantunan merdu menggema mampu hidupkan raga,
Â
Saatnya kelak berhenti, ditengah desau angin kering bawa luruh dedaunan,
Saat engkau bersemayam, suaramu tak lagi merayu, kini sumbang dan kuyu termakan rayap jaman. Lihatlah..masa yang tersisa, kala dentang waktu mendekati purna, aku masih disini....setia menunggu gema suaramu.