Kemudahan lainnya, penduduk setempat dapat mengajukan permohonan bibit karet hanya bermodalkan surat dari Kepala Desa setempat dan tersedianya lokasi lahan tanam. Karena bantuan tersebut dalam rangka mendidik, maka jumlah bibit yang dibantu juga dibatasi hanya untuk satu lahan tanam yang kelak jika sudah memasuki usia panen diperkirakan cukup untuk menopang kebutuhan keluarga.
[caption id="attachment_414126" align="aligncenter" width="585" caption="Instruktur terlatih, Bpk. Abar Pius sedang memberikan pelatihan cara memanen karet (menderes) karet yang benar kepada para peserta | dok. pri"]
Tidak cukup hanya pelatihan cara membuat okulasi karet yang benar, pada hari terakhir pelatihan peserta juga diajarkan/dilatih cara memanen karet (menderes) karet yang benar serta penjelasan manfaatnya. Â Pada sesi ini, banyak peserta yang merasa dirinya selama ini benar dengan cara menderes yang sudah berlangsung, akhirnya mengakui ternyata cara mereka kurang benar sehingga hasil yang didapat tidak maksimal.
Tri Eko Setiyo, salah seorang instruktur terdidik lulusan UMM Malang, mengatakan puas dan senang dengan antusiasnya peserta. Â Program pelatihan dari instansi swasta seperti ini menjadi harapan penduduk setempat, untuk mengubah berbagai paradigma dalam kehidupan mereka, untuk menuju kepada kehidupan ekonomi yang lebih baik. Â Semoga. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H