Kenapa di PL penulisan kata Tuhan memakai huruf besar semua (TUHAN), sedangkan di PB tidak (Tuhan) ?
Â
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya kita mengenal Alkitab secara garis besar, sebagai pendahuluannya.Â
Alkitab merupakan kumpulan kitab-kitab suci yang diwahyukan Allah. Alkitab terdiri dari dua bagian besar, yaitu: Perjanjian Lama (PL, 39 kitab, sebelum kelahiran Yesus Kristus) dan Perjanjian Baru (PB, 27 kitab, setelah kelahiran Yesus Kristus). PL di antaranya terdiri dari Taurat, Sejarah, Para Nabi, Tulisan dan Mazmur. Sedangkan PB terdiri dari Injil, Kisah Para Rasul, Surat-surat, dan Wahyu. PL dan PB merupakan satu kesatuan yang utuh, menunjuk pada karya keselamatan Allah melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Dalam Perjanjian Lama (PL)
Saat kita membaca Alkitab dari awal sampai akhir, khatam secara rutin secara berulang-ulang, tentu kita akan menemukan ada tertulis kata TUHAN dan Tuhan. Bahasa asli dari PL adalah bahasa Ibrani dan bahasa Aram (sebagian kecil). Kata Tuhan, khusus dalam Perjanjian Lama (PL) ada yang diterjemahkan mempergunakan kata "Tuhan" dan juga "TUHAN". "TUHAN" adalah terjemahan dari tetragramaton nama Allah Israel : YHWH, nama pribadi-Nya yang dinyatakan kepada Musa. Â
Taurat Keluaran 6:1-2, Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Akulah TUHAN. Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri."
Sedangkan "Tuhan" (T huruf besar dan uhan huruf kecil) adalah terjemahan dari kata : Adonai, sebuah kata Ibrani yang digunakan sebagai gelar untuk Tuhan. Adonai sering diterjemahkan sebagai "Tuan", "Penguasa" atau "Junjungan" dan digunakan untuk menyebut Tuhan sebagai Sang Penguasa, yang memegang otoritas tertinggi atas segala sesuatu.
Sebagai contohnya, kita dapat membuka Alkitab di bagian tengah, dan membaca dari kitab Mazmur. Kita akan melihat contoh lengkap dalam satu ayat... ada kata TUHAN (YHWH), Tuhan (Adonai), dan Allah (Elohim). Berikut ini adalah kutipan lengkapnya:Â Mazmur 38:16, Sebab kepada-Mu, ya TUHAN, aku berharap; Engkaulah yang akan menjawab, ya Tuhan, Allahku.
Kata Adonai juga umum digunakan sebagai kata sebutan untuk menggantikan pembacaan nama pribadi TUHAN (YHWH). Penggunaan kata Adonai bagi TUHAN mencerminkan penghormatan dan rasa hormat yang dimiliki orang-orang Yahudi kepada-Nya. Mereka meyakini bahwa menyebut nama ilahi-Nya (YHWH) terlalu suci dan sakral untuk diucapkan manusia. Kata Adonai juga digunakan sebagai pengganti ketika berbicara atau menulis tentang TUHAN.