Mohon tunggu...
Alkitab Satu Menit
Alkitab Satu Menit Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Hidup ini singkat! Semua orang boleh membaca Alkitab dan memahami pesan Allah di dalamnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bagaimana Pandangan Kristen tentang Bayi Tabung?

15 Februari 2023   17:40 Diperbarui: 16 Februari 2023   09:28 6598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami berpendapat, bahwa adalah baik pasangan yang belum memiliki anak tetap mengusahakan cara yang alami. Percaya bahwa tidak ada sesuatu apa pun yang mustahil bagi TUHAN (Kejadian 18:3-4), sambil tetap berserah kepada TUHAN dalam apapun yang diputuskan-Nya (Markus 9:23).

Kami percaya juga, setiap pasangan lebih berbahagia, kalau mereka tetap menomorsatukan Allah lebih dari kondisi punya anak atau tidak punya anak (Habakuk 3:17-19). "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia (Tuhan Yesus Kristus) yang memberi kekuatan kepadaku." (Filipi 4:13). Di surga, orang percaya Kristus tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga (Markus 12:25). Juga berarti, tidak beranak dan tidak diperanakkan. Hidup hubungan suami istri dan orang tua anak hanya bersifat sementara di dunia.

Doa kami bagi Anda

Bagi pasangan yang sedang merindukan buah hati, kami ikut mendoakan yang terbaik diberikan oleh Allah. Tetaplah setia membangun pernikahan yang memuliakan Allah (Matius 6:33, 1 Petrus 4:19). Fokus saling mengasihi, bertumbuh dalam iman dan melayani keluarga-keluarga lain yang membutuhkan Kristus. Siapa tahu, ada berkat khusus, yaitu buah kandungan, yang Allah titipkan dalam keluarga saudara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun