Mohon tunggu...
Rayhan Al Kindi
Rayhan Al Kindi Mohon Tunggu... -

sahabat petani -\r\n\r\nterlahir dan hidup di hamparan bumi Argopuro, Probolinggo - Jawa Timur - bergetar hati ketika mendengar suara gemuruh ombak dan menjadi salah tingkah ketika ditatap lekat-lekat seorang anak kecil/balita dengan tatapan tanpa dosa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sekali Layar Terkembang, ke Mana Perahu THL TBPP Hendak Berlabuh?

27 Februari 2011   15:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:13 1643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaan lain : katakanlah hasil akhir pencapaian itu adalah posisi Pegawai Tidak Tetap (PTT). Apakah sistem kelembagaan dan keragaan penyuluhan pertanian akan bisa menampilkan performa yang sehat dan tangguh menjawab tantangan ke depan yang semakin berat ? Sulit untuk membayangkan terbentuk dan terbangunnya 'satu kesatuan korps' yang sejati jika di dalam satu atap rumah besar ada dua komunitas yang berbeda, satu komunitas : Penyuluh Pertanian PNS dan satu komunitas lagi : PTT Penyuluh Pertanian secara permanen dan bukan transisi seperti THL TBPP.

Nampaknya memang para awak dan penumpang perahu layar ini masih akan terus bertanya, ke mana angin ini akan berhembus kuat ? Apakah angin akan membawa ke pelabuhan di mana terdapat kampung yang yang dirindukan itu ? Ataukah angin ini justru akan 'mendamparkan' perahu ke suatu tempat asing yang tak dikenal dan tak dikehendaki ? Wallahu 'alam bissawab. Do'a - do'a mesti terus dilantunkan. Upaya-upaya mesti terus dicoba.

Angin segar ataukah angin surga ?

Sejak direkrut untuk pertama kali pada tahun 2007 hingga saat ini, para THL TBPP ini terus mencermati dengan seksama setiap perkembangan atau kemajuan tentang kelanjutan peran dan status mereka ke depan. Berdasarkan catatan pernyataan para Pejabat Tinggi dan didukung oleh dokumen-dokumen kebijakan terkait, para THL TBPP ini sebenarnya layak berharap untuk mendapatkan status final yang jelas dan pasti, bukan sekedar petugas lapangan dengan status tenaga kontrak.

Dalam acara dialog dengan para penyuluh pertanian pada Pembukaan Jambore dan Festival Karya Penyuluh Pertanian II di Cibodas, Jawa Barat tanggal 30 November 2008, Presiden menuturkan cerita dan jawaban menarik dan memberi harapan terhadap masa depan THL TBPP. Presiden bercerita dalam sebuah kesempatan di Sukabumi, ada yang bertanya, "Pak, kami ini penyuluh pertanian apa tidak ada jalan untuk menjadi PNS?". Lalu Presiden memberikan tanggapan di depan para peserta Jambore dan Festival Karya Penyuluh Pertanian tersebut sebagai berikut :"Kenapa kok tepuk tangan, yang banyak (tanya ?) di Sukabumi, yang tepuk tangan di sini. Tenaga Harian Lepas (THL TBPP) ya, semangat sekali iya-nya itu. Saya sudah menyampaikan kepada Menteri Pertanian, nanti kepada Menpan (Men PAN dan RB), tolong dilihat, ditata, bagus kalau misalkan secara bertahap begitu, yang lain juga bertahap, guru bertahap, bidan bertahap, perawat bertahap ada jalan untuk menjadi PNS tertentu dengan persyaratan tertentu. Saya minta dilihat dulu, dibicarakan, mudah-mudahan sekali lagi ada jalan, doakan saja, doakan secara bertahap".  (Transkripsi tentang dialog ini bisa dilihat di : http://www.presidenri.go.id/index.php/pidato/2008/11/30/1046.html). Kalimat Bapak Presiden "dilihat dulu, dibicarakan, mudah-mudahan sekali lagi ada jalan, do'akan saja" adalah pernyataan dengan semangat terbuka, optimistik dan sangat memberi ruang bagi peluang.

Pada hari Jum'at, 18 Juni 2010 Harian Republika memuat berita berjudul : "24 Ribu Penyuluh Segera Jadi PNS". Berita tersebut memaparkan bahwa Pemerintah dan DPR telah memutuskan untuk menjadikan para penyuluh pertanian kontrak (THL TBPP) sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS). Republika mengutip pernyataan Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (sekarang Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Pertanian disingkat BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dr. Ir. Ato Suprapto bahwa pengangkatannya akan dilakukan secara bertahap sesuai formasi yang diberikan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara setiap tahunnya. Tentu saja berita ini disambut dengan segenap suka cita oleh seluruh THL TBPP se-Indonesia. Catatan berita : http://www.facebook.com/home.php#!/note.php?note_id=434789613922 . Di samping itu beberapa teman THL TBPP menyimpan versi koran cetak edisi tersebut sebagai dokumen. Pernyataan Pak Ato ini sejalan dengan rumusan Rencana Strategis (Renstra) BPPSDMP yang terbit pertengahan tahun 2010. Dalam Renstra ini diuraikan skema penyelesaian dan pengangkatan THL TBPP menjadi CPNS dan PTT dengan semi detil dalam 3 tahap, dengan jumlah THL TBPP yang diproyeksikan untuk diangkat adalah 5.503 orang (2011), 9.596 orang (2012) dan 9.707 orang (2013). Seperti inilah target dalam rancangan kebijakan BPPSDMP Kementan. Ulasan terkait tentang hal tersebut bisa dibaca di : http://www.facebook.com/home.php#!/note.php?note_id=482873478922 . Sepanjang akhir tahun 2009 hingga pertengahan tahun 2010 komunitas THL TBPP melalui Forum Komunikasi Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian Nasional (FK THL TBPP Nasional) mengikuti dengan aktif perkembangan pembahasan RPP Tenaga Honorer oleh Panja Gabungan DPR RI. Pada tanggal 26 April 2010 Panja Gabungan menghasilkan keputusan berupa rekomendasi 5 (lima) kategori penyelesaian, dimana THL TBPP diproyeksikan ke CPNS melalui kategori V. Inilah angin-angin segar harapan itu. Tapi apa yang terjadi kemudian benar-benar mengejutkan komunitas THL TBPP. Pada bulan Desember 2010 BPPSDMP Kementan menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Penanganan THL TBPP untuk perwakilan THL TBPP yang ditunjuk dan pendamping dari Dinas/Badan yang menangani penyuluhan Kabupaten/Kota. Dalam kesempatan itu Staf dari Kementerian PAN dan RB menjelaskan bahwa THL TBPP akan diperjuangkan untuk menjadi Pegawai Tidak Tetap (PTT) karena tidak memenuhi syarat-syarat kategori untuk menjadi CPNS. Hal ini kemudian dipertegas oleh pernyataan Men PAN dan RB seperti dikutip dalam berita JPNN.COM dengan judul "Gagal jadi PNS, honorer bisa jadi PTT". Berita selengkapnya dapat dibaca pada link : http://www.jpnn.com/read/2011/02/14/84327/Gagal-jadi-PNS,-Honorer-Bisa-jadi-PTT- Perkembangan terakhir ini sungguh merupakan anti klimaks dari ekspektasi yang begitu tinggi pada awal-awal perekrutan THL TBPP, saat dimana gema RPPK masih sangat bergaung.

Tanpa lelah kita terus berikhtiar. Tanpa letih kita terus mencoba dan mengetuk hati para pemimpin, para pengambil keputusan dan para penentu kebijakan di negeri ini untuk tidak lupa kepada tekad besar yang telah dicanangkan dengan gaung gegap gempita pada tanggal 11 Juni 2005 di sebuah tempat yang merupakan salah satu simbol utama gerak dinamika pertanian, Bendungan Jatiluhur, yakni kumandang : REVITALISASI PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (RPPK). Harapan terbesar tetaplah kita gantungkan kepada sosok Presiden RI Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. Beliau adalah Doktor Sosial Ekonomi Pertanian lulusan Institut Pertanian Bogor, salah satu perguruan tinggi terbaik di negeri ini. Dengan wawasan keilmuan yang telah dimilikinya kita berharap semoga saja beliau dapat mengarahkan garis kebijakan utama negara ini agar gerak pembangunan yang dirancang dan dikendalikan oleh Kabinet Pemerintahan yang dipimpinnya tetap berakar dan bertumpu pada ciri khas ke-Indonesiaan dengan potensi sumberdaya alam - agraris dan maritim - yang luar biasa. Sekali lagi, THL TBPP terlahir dari rahim semangat dan tekad besar pemerintahan ini untuk membangun dan mewujudkan pertanian industrial yang kokoh sehingga menjadi penopang utama perekonomian Indonesia. THL TBPP direkrut sebagai upaya untuk membangun kelembagaan penyuluhan pertanian yang kuat dan efektif sehingga mampu mendukung kesuksesan pencapaian program-program pemerintah di bidang pertanian sebagaimana tertuang dalam rumusan target 4 sukses pembangunan pertanian.  Oleh karena itu penyelesaian yang  tuntas terhadap kelanjutan peran dan status final THL TBPP pada akhirnya merupakan cermin keseriusan pemerintah terhadap implementasi tekad besarnya sendiri, Revitalisasi Pertanian,Perikanan dan Kehutanan.

~ PRAY FOR THL TBPP INDONESIA ~


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun